Ini Komentar Wakil Menteri Pariwisata Ni Luh Puspa Tentang Wacana Penutupan Plengkung Gading


JOGJA –Wacana mengenai penutupan Plengkung Gading yang saat ini sedang dipertimbangkan oleh Keraton Yogyakarta telah menarik perhatian dari berbagai kalangan, termasuk Wakil Menteri Pariwisata Ni Luh Puspa.

Puspa menegaskan bahwa setiap kebijakan yang diambil oleh pemerintah daerah, termasuk rencana penutupan Plengkung Gading, telah melalui analisis yang mendalam.

Ni Luh Puspa menekankan pentingnya adanya dialog antara Kementerian Pariwisata dan pemerintah daerah untuk memastikan bahwa keputusan yang diambil mempertimbangkan semua aspek, termasuk pendapat pro dan kontra dari masyarakat.

Wakil Menteri Pariwisata Ni Luh Puspa menyatakan bahwa keputusan mengenai kebijakan tersebut sepenuhnya menjadi tanggung jawab pemerintah daerah sebagai pengelola destinasi wisata.

“Destinasi wisata itu dimiliki oleh pemerintah daerah atau pengelola setempat. Setiap kebijakan yang diambil, saya yakin sudah melalui kajian yang tepat,” ungkapnya kepada wartawan pada hari Senin (27/2/2025).

Ia menambahkan, jika kebijakan ini menimbulkan pro dan kontra, pihaknya akan melakukan diskusi lebih lanjut dengan pemerintah daerah.

“Tentu kami dari Kementerian akan membahasnya dengan pemiliknya, yaitu pemerintah daerah,” tambahnya.

Beberapa pihak mendukung rencana penutupan ini, terutama para pemerhati budaya yang khawatir akan kondisi Plengkung Gading yang semakin terancam akibat aktivitas kendaraan.

Mereka berpendapat bahwa pembatasan akses kendaraan akan memberikan perlindungan lebih terhadap bangunan tersebut, sekaligus mendukung pelestarian nilai-nilai historis Yogyakarta.

Selengkapnya baca @jogjainfo | foto ilustrasi

Dishub DIY Temukan Keretakan pada Struktur Bangunan Plengkung Gading. Ini Penyebabnya

Baca Juga

Antara Aku dan Yogyakarta: Mulai dari Kisah Cinta Hingga Cara Hidup yang Manusiawi

7 Wisata Tersembunyi di Yogyakarta yang Layak Dijadikan Tujuan Liburanmu Berikutnya

8 Kuliner Ekstrem yang Sayang Dilewatkan Saat Kamu Bertandang ke Yogyakarta