Ini Penjelasan BMKG Tentang Penyebab Ombak Tinggi di Pantai Selatan


Masyarakat dan wisatawan yang berkunjung ke pantai selatan pada Sabtu (16/7) pagi dihebohkan dengan ombak tinggi yang tiba-tiba di pesisir pantai.

Belasan lapak pedagang di bibir Pantai Somandeng dan Pulangsyawal di Kabupaten GunungKidul rusak ringan hingga sedang akibat dihantam gelombang laut dengan ketinggian antara tiga sampai lima meter. Selain di Gunungkidul, sejumlah bangunan usaha di wilayah Pantai Depok Parangtritis, Kabupaten Bantul juga hancur diterjang gelombang tinggi.

Potensi gelombang tinggi itu sudah diprediksi oleh Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Yogyakarta beberapa waktu lalu. Terbaru, BMKG menyebut bahwa gelombang tinggi di pantai selatan masih akan terjadi sampai hari ini, baru kemudian berangsur menurun. Kepala Kelompok Data Analisis Prakirawan BMKG Yogyakarta Romadi meminta nelayan, pedagang, para wisatawan agar berhati-hati dan mematuhi imbauan petugas.

Menurut dia, pemicu dari gelombang tinggi di pantai selatan Yogyakarta adalah pola tekanan udara tinggi di sebelah barat daya Australia dan pola tekanan rendah di barat daya Sumatera. Selain itu, kata dia, Monsun Australia juga menguat sehingga angin timuran lebih dominan dan berdampak merusak bangunan seperti yang terjadi di pesisir pantai di Kabupaten Gunungkidul dan Kabupaten Bantul pekan lalu.

Selengkapnya baca JPNN

 

View this post on Instagram

 

A post shared by JOGJA (@jogjacity)

Baca Juga

Antara Aku dan Yogyakarta: Mulai dari Kisah Cinta Hingga Cara Hidup yang Manusiawi

7 Wisata Tersembunyi di Yogyakarta yang Layak Dijadikan Tujuan Liburanmu Berikutnya

8 Kuliner Ekstrem yang Sayang Dilewatkan Saat Kamu Bertandang ke Yogyakarta


CLOSE
CLOSE