Ini Penjelasan BMKG terkait Rentetan 21 kali Gempa Bumi di Laut Selatan Gunungkidul 10 – 11 Agustus 2021


JOGJA – Rentetan 21 kali gempa Bumi di laut Selatan Gunungkidul dan sekitarnya sejak Selasa (10/8/2021) hingga Rabu (11/8/2021) akibat adanya aktivitas subduksi lempeng Indo Australia yang menyusup ke bagian bawah lempeng Eurasia.

Kepala Stasiun Geofisika Sleman BMKG Yogyakarta, Ikhsan Pramudya mengatakan rentetan gempa selama dua hari itu memiliki magnitudo 2.6 hingga 4.2 dengan kedalaman rata-rata 10km. Berdasarkan data BMKG rentang magnitudo gempa masih dalam katagori magnitudo kecil dan tidak berpotensi tsunami.

“Kami melakukan monitoring terhadap gempa bumi yang terjadi dari tanggal 10 Agustus pukul 05.15.36 WIB sampai dengan 11 Agustus 2021 Jam 12.57.51 WIB, hasil monitoring telah terjadi 21 gempa bumi tektonik dengan epicenter di laut tepatnya Barat Daya Gunungkidul,” katanya, Rabu (11/8/2021).

Ikhsan menjelaskan, penyebab gempa bumi ini terjadi akibat adanya aktivitas subduksi lempeng Indo Australia menyusup ke bagian bawah lempeng Eurasia. Aktivitas ini menyebabkan adanya pelepasan energi yang merambat ke permukaan sebagai gempa bumi.

Rangkaian gempa Bumi tersebut, katanya, tidak dirasakan tetapi tercatat oleh jaringan sensor seismograf BMKG. Menyikapi kejadian gempa bumi ini, ia meminta agar masyarakat tidak perlu panik dan tetap meningkatkan kesiapsiagaan.

Selengkapnya baca HarianJogja

Baca Juga

Antara Aku dan Yogyakarta: Mulai dari Kisah Cinta Hingga Cara Hidup yang Manusiawi

7 Wisata Tersembunyi di Yogyakarta yang Layak Dijadikan Tujuan Liburanmu Berikutnya

8 Kuliner Ekstrem yang Sayang Dilewatkan Saat Kamu Bertandang ke Yogyakarta