Masyarakat DIY dalam beberapa hari terakhir merasakan cuaca yang cukup panas, lebih panas dari kondisi biasanya. Berdasarkan pantauan Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Stasiun Klimatologi Sleman, kondisi ini terjadi karena adanya pusat tekanan rendah tertutup (Eddy) di Selat Karimata.
”Hal ini menghalangi pasokan uap air yang datang dari Asia, sehingga masa udara yang masuk ke wilayah DIY dari Australia bersifat kering. Akibatnya, dalam beberapa hari terakhir tidak terlihat pertumbuhan awan hujan dan cuaca cerah,” kata Kepala Stasiun Klimatologi Sleman Reny Kraningtyas di kantornya, Kamis (25/3).
Meski demikian, BMKG memastikan wilayah DIY masih masuk musim hujan. Karena pancaroba diperkirakan baru terjadi April 2021 mendatang. Renny mengimbau masyarakat tetap waspada. Cuaca cerah atau panas hanya akan terjadi dalam beberapa hari ke depan. “Potensi cuaca ekstrem masih bisa terjadi lagi di wilayah DIY dan
sekitarnya,” jelas Reny.
Selengkapnya baca KRJogja | foto freepik
Baca Juga
Antara Aku dan Yogyakarta: Mulai dari Kisah Cinta Hingga Cara Hidup yang Manusiawi
7 Wisata Tersembunyi di Yogyakarta yang Layak Dijadikan Tujuan Liburanmu Berikutnya
8 Kuliner Ekstrem yang Sayang Dilewatkan Saat Kamu Bertandang ke Yogyakarta