Inilah Makna Filosofi Lambang Kraton Yogyakarta


Kraton Yogyakarta memiliki lambang atau simbol kerajaan yang dijunjung tinggi masyarakat Mataram. Simbol tersebut sarat akan makna serta filosofi yang membawa pada kesejahteraan dan kejayaan kraton. Lambang tersebut dikenal dengan nama Praja Cihna.

Praja Cihna dibuat oleh Sultan Hamengku Buwono I yang berasal dari bahasa Sansekerta. Praja berarti abdi negara, sedang Cihna berarti sifat sejati. Secara harfiah Praja Cihna bermakna sifat sejati seorang abdi negara.

Praja Cihna terdiri dari beberapa bagian yang juga memiliki makna yang terkandung di dalamnya.

Aksara Jawa

Aksara Jawa yang berada di tengah Praja Cihna berupa huruf ‘Ha’ dan ‘Ba’ yakni singkatan dari Hamengku Buwono yang berarti memangku atau mengayomi bumi. Aksara Jawa tertulis tegak menjadi simbol kebudayaan asli bangsa juga jati diri Kraton Yogyakarta.

Mahkota

Mahkota di atas lambang bermakna pemimpin pemerintahan. Sultan sebagai raja merupakan pimpinan tertinggi dan memiliki tanggungjawab untuk memelihara menuju tatanan kehidupan bernegara dan bermasyarakat yang lebih baik.

Sayap Garuda

Dua sayap burung garuda di kiri dan kanan menggambarkan keagungan serta kewibawaan kraton yang tegas, kuat juga pantang menyerah.

 

Bunga Padma

Bunga teratai atau Padma melambangkan kebijaksanaan dan kekuatan prinsip. Teratai merupakan tanaman yang memiliki akar kuat, walau hidup di air sekalipun namun tumbuhan ini tak akan pernah hanyut dan tetap kokoh di tempatnya berpijak.

Tumbuhan Sulur

Tumbuhan Sulur yang hidup merambat melambangkan kejayaan dan kemuliaan kebudayaan bangsa nusantara yang lestari berkembang dan bermanfaat bagi bangsa serta rakyat yang beraneka ragam.

Warna

Warna emas dalam Praja Cihna merupakan simbol keluhuran, sedangkan warna merah di tengah berarti berani.

Selengkapnya baca > KRJogja

Serba-serbi

Mitos Paling Terkenal di Jogja

Misteri Suara Drumband Malam Hari Jogja

Tempat Misterius di Jogja dan Mitosnya