Sunday, November 2, 2025
HomeBerita JogjaInilah Pesan Sultan untuk Mahasiswa Baru di Jogja

Inilah Pesan Sultan untuk Mahasiswa Baru di Jogja

Paniradya Kaistimewan menyapa hadirnya para mahasiswa baru di Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) dengan menggelar kegiatan bertajuk JOGJA MENYAPA: Ngaruhke, Ngarahke – Tepung, Dunung, Srawung, yang digelar pada tanggal 20 Agustus 2019 mulai pukul 16:00 WIB – 22:00 WIB, di Fakultas Ilmu Budaya UGM.

Paniradya Kaistimewan melihat momentum datangnya para mahasiswa baru di DIY ini sebagai saat yang tepat untuk lebih mengenalkan keistimewaan Jogja. Baik dari sisi sosial kemasyarakatan, pola perilaku kesantunan, keramahtamahan, seni, budaya, kuliner, dan berbagai hal yang menarik dan unik lainnya.

“Ngaruhke, Ngarahke” yang menjadi tagline acara ini adalah tindakan-tindakan awal yang umum dilakukan masyarakat DIY ketika menyambut tamu atau warga baru. Ngaruhke maksudnya menerima, menyambut, atau sapaan sugeng rawuh/selamat datang. Sementara, Ngarahke maksudnya mengarahkan atau menunjukkan berbagai hal tentang DIY, sehingga antara warga baru dan tuan rumah dapat saling mengenal dan memahami.

Dalam acara tersebut dibacakan Sambutan Gubernur DIY Sri Sultan HB X yang dibacakan oleh Wakil Gubernur DIY. Berikut pidato lengkapnya;

Jogja Menyapa Mahasiswa Baru , Yogyakarta, 20 Agustus 2019

Anak-Anakku dari seluruh Indonesia, Penerus Generasi Bangsa,
Saya dan seluruh masyarakat DIY mengucapkan “Sugeng Rawuh, Selamat
Datang di Yogyakarta!” Selamat datang di miniatur Indonesia, dimana Anda
semua akan bertemu dengan saudara-saudara baru dalam naungan indahnya alam dan kearifan budaya Yogyakarta. Terima kasih telah memilih Yogyakarta sebagai destinasi edukasi, sebuah pilihan yang tepat dengan beragamnya pilihan perguruan tinggi yang berkualitas dan mampu membawa Anda semua ke jenjang sukes dalam karir dan hidup Anda kelak.
Pepatah menyebutkan “Tak kenal maka tak sayang”, itulah alasan Kita
semua hadir di sini. Tak salah apabila acara ini menyematkan tema “Jogja

Menyapa”, sebuah ucapan uluk salam untuk “ngaruhke, ngarahke, tepung, dunung dan srawung. Ngaruhke adalah berkunjung untuk mengungkapkan ucapan selamat datang dan menanyakan kabar, menunjukkan keterbukaan terhadap kehadiran Anda di Yogyakarta. Ngarahke merupakan upaya memberikan informasi terhadap apa yang ada di Yogyakarta, baik adat istiadat, norma dan informasi umum lainnya. Selanjutnya tepung, yang berarti berkenalan, tentu sebagai modal awal sebelum Anda dunung, yang berarti menempati tempat tinggal baru dan dilanjutkan dengan srawung atau bersosialisasi.

Anak-anakku sekalian, Saya yakin bahwa kedatangan Anda ke Yogyakarta membawa misi positif, yaitu menempuh pendidikan, mencari pengalaman, sekaligus membangun persaudaraan dengan teman-teman dari seluruh penjuru Indonesia. Perlu Saya sampaikan, Yogyakarta sangat terbuka dalam menerima Anda seutuhnya, tentu dengan harapan bahwa Anda sekalian ikut menjaga ketertiban dan kenyamanan yang telah terbangun sekian lama.

Pepatah Jawa menyebutkan Desa Mawa Cara, Negara Mawa Tata, setiap tempat memiliki tata dan aturan yang harus dihormati, sama artinya dengan Di mana bumi dipijak, disitu langit dijunjung. Terapkanlah ilmu hidup tepa salira, menempatkan segala sesuatu dengan mengukur diri kita sendiri. Jangan menyakiti apabila tak ingin disakiti, hormatilah orang lain apabila ingin dihormati. Bersikaplah toleran, karena toleransi sudah menjadi budaya di Yogyakarta. Berbaurlah dengan warga masyarakat DIY, karena pelajaran berharga tak hanya diperoleh dari bangku perkuliahan, namun ilmu sejatinya hidup dapat Anda dapatkan dengan pergaulan positif dan penuh persaudaaan dimanapun Anda berada.

Demikian beberapa hal yang dapat Saya sampaikan di kesempatan ini.
Selamat menempuh pendidikan dan kehidupan baru di Yogyakarta. Mari Kita wujudkan Jogja Istimewa untuk Anda, Jogja Istimewa untuk Kita, dan Jogja Istimewa untuk Indonesia!

Sumber Paniradya Kaistimewan DIY | foto istimewa

RELATED ARTICLES

Most Popular