Perjalanan dinas Gubernur DIY, Sri Sultan Hamengku Buwono X ke China sejak 1 September lalu membawa hasil. Sejumlah investor China tertarik menanamkan modalnya di DIY, termasuk menjajaki megaproyek bandara internasional di Kulonprogo.
“Ada 30 investor yang tertarik dengan Yogya. Satu diantaranya tertarik dengan megaproyek bandara. Setelah pertemuan kemarin, mereka akan datang ke Yogya untuk melihat langsung kondisi di sini,” ucap Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) DIY, D Supratikto, Rabu (11/9/2013).
Namun, ketertarikan investor China itu bukan pada proyek infrastruktur bangunan bandaranya. Melainkan, pada infrastuktur pendukung bandara internasional misalnya pembangunan jalur rel KA maupun jalan tol sepanjang sekitar 40 kilometer dari Kota Yogya menuju bandara serta airport city. Menurutnya, nilai investasi infrastruktur pendukung bandara memang cukup menjanjikan, terlebih hingga saat ini belum ada pihak yang bertanggungjawab penuh atas pembangunan infrastruktur itu.
Selain megaproyek bandara internasional, sejumlah investor China juga tertarik dengan pembangunan infrastruktur di kawasan pantai selatan Yogyakarta. “Ternyata pelemahan ekonomi China tidak berdampak besar. Mereka (China) sangat cepat memperbaiki kondisi perekonomiannya,” ucapnya.
Sementara itu, Bupati Kulonprogo Hasto Wardoyo menegaskan jika Izin Penetapan Lokasi (IPL) bandara belum diterbitkan hingga sekarang. Sehingga proses pengadaan lahan belum bisa dilanjutkan. Meski demikian, Wakil Menteri Perhubungan (Wamenhub) RI Bambang Susantono, beberapa waktu lalu, sempat menjanjikan bahwa IPL akan diterbitkan dalam waktu dekat ini, sekitar bulan September 2013. Sehingga, diharapkan proses percepatan pembangunann megaproyek bandara internasional Kulonprogo bisa terlaksana.
Setelah IPL diterbitkan, tim pelaksana percepatan pembangunan bandara dari Pemda DIY dan Pemda Kulonprogo bekerjasama dengan instansi terkait bisa menindaklanjutinya dengan proses izin penetapan lokasi pembebasan lahan. Sesuai target awal, permasalahan adminnistratif meliputi penyelesaian proses perizinan pembangunan bandara bisa dirampungkan tahun ini. Sehingga, penyediaan lahan bisa dilakukan mulai 2014.
Dalam masterplan yang telah dipresentasikan PT Angkasa Pura beberapa waktu lalu, bandara baru DIY ini memiliki luasan lahan 637 hektar dengan panjang landasan lebih dari tiga kilometer dan lebar landasan 45 meter. Bandara ini diproyeksikan mampu menampung 20 juta hingga 22 juta penumpang dalam satu tahun atau tiga kali lebih besar dari bandara Adisucipto di Maguwoharjo, Sleman.
via tribunnews.com