Sebagai bentuk kolaborasi dari universitas-universitas di negara-negara yang tergabung dalam The Architects Regional Council Asia (ARCASIA), maka di tahun 2020 ini diadakan sebuah event sayembara karya tugas akhir mahasiswa arsitektur. Tujuan dari ARCASIA Thesis of the Year 2020
(TOY ARCASIA 2020) adalah menyediakan wadah bagi mahasiswa arsitektur untuk menampilkan potensi dan kesegaran ide mereka.
Tiga karya terbaik akan mewakili Indonesia pada event ini. Sebelumnya seleksi dilaksanakan secara berjenjang melalui seleksi nasional yang dibagi ke dalam tiga zona wilayah yaitu wilayah barat meliputi Pulau Sumatera, Kalimantan dan sekitarnya, wilayah tengah meliputi Pulau Jawa, Bali dan
sekitarnya, serta wilayah timur meliputi Pulau Sulawesi, Maluku, NTT, NTB, Papua dan sekitarnya. Secara nasional kompetisi ini diikuti oleh Perguruan Tinggi Arsitektur yang tergabung dalam keanggotaan Asosiasi Perguruan Tinggi Arsitektur Indonesia (APTARI) yang saat ini beranggotakan
136 institusi PTN maupun PTS. Setiap wilayah memilih tiga karya terbaik yang kemudian akan ditentukan salah satunya sebagai wakil Indonesia yang melaju ke tingkat ARCASIA.
Baca Juga
Profesor ITS Ubah Plastik Jadi BBM RON 98
Tanda-tanda Akan Terjadi Hujan Es
Hotel Murah di Jogja Tarif Mulai Rp 70 Ribuan
Ketua Program Studi (Kaprodi) Arsitektur Universitas Kristen Duta Wacana (UKDW) Yogyakarta menyebutkan bahwa berdasarkan penetapan hasil penjurian wilayah Tengah yang dilaksanakan pada tanggal 27 Agustus 2020 diumumkan tiga karya terbaik yang mewakili wilayah tengah. Secara
mengejutkan karya dari mahasiswa Prodi Arsitektur UKDW Yogyakarta yaitu Eva Angelina Mintoro dan Eriza Agustin Dapasriandi, tercatat sebagai mahasiswa Prodi Arsitektur Angkatan 2016, mampu meraih posisi “3 Karya Terbaik Wilayah Tengah” dan ditetapkan sebagai “9 Karya Tugas Akhir Terbaik Nasional Tahun 2020” (https://aptari.org/9-besar-hasil-karya-terbaik-indonesia-toy-arcasia-2020/).
Dewan juri wilayah tengah terdiri dari Dr.Eng. Arif Sarwo Wibowo, ST., MT. (Institut Teknologi Bandung), Yu Sing (Studio Akanoma), dan I Nyoman Gede Maha Putra, ST., M.Sc (Universitas Warmadewa) mengapresiasi karya Eriza dan Eva dengan keunikannya masing-masing. Karya Eva yang mengambil latar isu permasalahan “Perancangan Rumah Produksi Bakpia di Kampung Bakpia Pathuk Yogyakarta” kental akan kekuatan partisipasi masyarakat yang diangkat sebagai keunikan desainnya mengundang pujian dari para juri. Sedangkan karya Eriza yang mengangkat tema
“Perancangan Fasilitas Wisata Alam di Jantur Inar Kalimantan” dipuji karena memberikan kontribusi gagasan segar yang selama ini belum banyak diberikan bagi kemajuan kepariwisataan di Indonesia. Arsitek Yu Sing berharap supaya kompetisi tugas akhir pada level nasional ini dapat secara rutin dilaksanakan sebagai salah satu cara untuk bertukar pengetahuan antara PT Arsitektur di Indonesia, serta memberikan apresiasi kepada para mahasiswa untuk menampilkan karya terbaiknya. Eva maupun Eriza, keduanya baru saja menyelesaikan studinya pada Ujian Tugas Akhir Prodi Arsitektur pada tanggal 10 Agustus 2020 yang lalu dengan hasil yang sangat memuaskan. (FAD/SYA)
Serba-serbi Ramadhan
Bagaimana Cara Berpuasa Yang Sehat Selama Bulan Ramadhan
Inilah 6 Negara Dengan Jumlah Masjid Terbanyak di Dunia
Tarif KA Termurah untuk Mudik Lebaran 2025. Mulai Rp 10.000
