Pemerintah Provinsi (Pemprov) DIY berupaya mengembalikan keutuhan fisik Benteng Baluwerti Keraton Jogjakarta. Berada di kawasan Wijilan, Kecamatan Kraton, revitaslisasi benteng ini sudah sampai Kampung Mantrigawen. Saat ini, gapura pengganti Plengkung Bunthet (Madyasura) yang sempat tertutup oleh warung-warung milik warga sudah terlihat.
Kepala Dinas Kebudayaan (Kundha Kabudayan) DIY Dian Lakshmi Pratiwi mengaku, revitalisasi sebagai upaya penyelamatan dan kelestarian budaya daripada benteng itu sendiri. Bahkan pelaksanaan revitalisasi sudah diawali sebelum tahun Dana Keistimewaan (danais). Namun masih sangat parsial. Dengan bentuk kegiatan rehabilitasi bagian benteng yang rusak dan pemeliharaan rutin. “Dan berlanjut sampai sekarang dengan diperkuat studi atau kajian dan penelitiannya,” katanya kepada Radar Jogja Minggu (16/7/23).
Dian menjelaskan, urgensi dari revitalisasi tersebut untuk penyelamatan dan kelestarian benteng sebagai salah satu penanda dan atribut cagar budaya atau keistimewaan. “Ya, menjadi penting karena tidak semata fisik keutuhan benteng. Tapi juga nilai dan narasi fungsinya yang menjadi bukti tata kota Jogjakarta masa awal pendirian Keraton & Kota Jogjakarta,” bebernya.
Menurutnya, proses revitalisasi Benteng Baluwerti terus dikerjakan untuk mengembalikan wujud benteng yang mengeliling Keraton Jogjakarta itu seperti sedia kala. Rencana yang dilakukan revitalisasi tak hanya sisi kawasan Wijilan saja. Melainkan keseluruhan tembok keliling benteng. “Bagian yang direvitalisasi adalah tembok keliling benteng dengan komponennya,” jelasnya.
Selengkapnya di RadarJogja