Jogja — Kualitas udara Kota Yogyakarta mengalami perbaikan cukup signifikan, seiring penerapan PPKM Darurat sejak 3 Juli 2021 lalu. Hal tersebut, disebabkan oleh menurunnya tingkat konsentrasi karbonmonoksida (CO).
Kepala UPT Lingkungan, Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Yogyakarta, Sutomo mengungkapkan, selama PPKM Darurat, mobilitas warga masyarakat, khususnya yang menggunakan kendaraan bermotor, memang sangat turun.
“Jadi, kami menduga, penurunan konsentrasi CO disebabkan oleh tingkat mobilitas masyarakat yang menurun sepanjang PPKM Darurat,” cetusnya, Jumat (16/7/2021).
Perkiraannya, tentu bukan isapan jempol belaka. Bagaimana tidak, perbaikan kualitas udara di kota pelajar, mulai terjadi saat masuk Juli. Sejak menginjak bulan ke tujuh tersebut, konsentrasi CO cenderung terus menurun.
Selain konsentrasi CO yang turun hingga 40 persen, deretan paramater lain pun menunjukkan titik terang. Baik itu Sulfur Dioksida (SO2), Ozon (O3), Particulate Matter (PM2.5), PM10 Ozon (O3), sampai Nitrogen Dioksida (NO2).
Selengkapnya baca TribunJogja
Baca Juga
Antara Aku dan Yogyakarta: Mulai dari Kisah Cinta Hingga Cara Hidup yang Manusiawi
7 Wisata Tersembunyi di Yogyakarta yang Layak Dijadikan Tujuan Liburanmu Berikutnya
8 Kuliner Ekstrem yang Sayang Dilewatkan Saat Kamu Bertandang ke Yogyakarta