Mahasiswa dari 6 Negara Ikuti Joint Summer Program 2019 di Jogja


Universitas Kristen Duta Wacana (UKDW) berkolaborasi dengan Universitas Atma Jaya Yogyakarta (UAJY) dan Universitas Amikom menyelenggarakan Joint Summer Program bertajuk “Exploring and Escalating Local Chocolate in the Heart of Javanese Culture” pada 8-19 Juli 2019. Kegiatan ini diikuti oleh 26 peserta dari enam negara yakni satu orang dari Daffodil International University Bangladesh, satu orang dari Thammasat University Thailand, dua orang dari NanJing Xiao Zhuang University China, dua orang dari Hanseo University Korea Selatan, empat orang dari Universiti Malaysia Pahang Malaysia, empat orang dari UAJY Indonesia, enam orang dari Universitas Amikom Indonesia, dan enam orang dari UKDW Indonesia.

Program yang bertujuan untuk memberikan kontribusi nyata bagi petani coklat dan pengembangan bisnis coklat di Nglanggeran Gunung Kidul Yogyakarta ini mendapat dukungan dari Direktorat Jenderal Kelembagaan Ilmu Pengetahuan, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi (Ditjen Dikti Kemenristekdikti) melalui Program Hibah Penguatan Kelembagaan Kantor Urusan Internasional (PKKUI) Tahun 2019. Secara garis besar program ini terdiri dari Indonesian Language and Culture Class (BIPA), lectures, field trip, workshop, serta project presentation and exhibition.

Menurut Kepala Biro Kerjasama dan Relasi Publik UKDW, Arida Susyetina, S.S., M.A., kegiatan ini merupakan upaya untuk mengenalkan salah satu kekayaan alam Indonesia kepada dunia melalui bidang pendidikan. "Peserta kami ajak untuk mengenal production chain cokelat dari budidaya tanaman, produksi berbagai macam olahan, desain kemasan hingga pemasaran, dan branding. Mereka belajar mengenai digital marketing and branding di Universitas Amikom, chocolate mold making di UAJY, serta design product and eco-friendly packaging di UKDW," paparnya.

Sampai saat ini cokelat menjadi salah satu komoditas internasional yang dinilai mempunyai nilai jual tinggi. Walaupun Indonesia termasuk pemasok cokelat terbesar ke-3, namun cokelat masih lebih dikenal sebagai produk Eropa. Salah satu kelemahan produk cokelat dari Nglanggeran Yogyakarta adalah belum mempunyai brand yang mendunia.

Lebih lanjut, Arida menjelaskan di UKDW peserta diajarkan cara membuat desain produk dan kemasan cokelat yang menarik dengan menggunakan kemasan yang ramah lingkungan. Kegiatan ini diharapkan dapat membantu masyarakat untuk mengolah hasil budidaya lokal (coklat) agar bisa masuk pasar global, melalui modifikasi produk, branding, dan marketing. Selain itu juga bertujuan untuk meningkatkan jumlah student mobility university dan memperluas jaringan kerja sama universitas dengan academic, business and government (ABG).

Baca Juga

Antara Aku dan Yogyakarta: Mulai dari Kisah Cinta Hingga Cara Hidup yang Manusiawi

7 Wisata Tersembunyi di Yogyakarta yang Layak Dijadikan Tujuan Liburanmu Berikutnya

8 Kuliner Ekstrem yang Sayang Dilewatkan Saat Kamu Bertandang ke Yogyakarta