Untuk mendukung keunikan dan keistimewaan kawasan Malioboro, Kepala Bidang Cipta Karya Dinas PUP-ESDM DIY, Muhammad Mansyur mengatakan pihaknya sengaja mencari material-material yang berasal dari DIY dan sekitarnya selama proyek pembangunan ini.
Untuk alas misalnya batuan andesit dan teraso modern yang akan dipakai didatangkan dari sekitar DIY. Material untuk street furniture pun menurutnya didatangkan dan dibuat oleh perajin-perajin DIY.
“Mungkin konsepnya penataannya sama dengan di Singapura, tapi material yang dipakai khusus dan spesifik, di daerah lain belum ada. Kalau bisa malah ingin kita patenkan biar yang seperti ini khas milik DIY dan Malioboro,” papar dia.
Proses revitalisasi fisik Malioboro resmi dimulai. Ditargetkan akhir 2016 trotoar sisi timur mulai dari depan hotel Inna Garuda hingga Ketandan.
Selengkapnya baca > HarianJogja | foto J Wahyudi Hermawan
Baca Juga
Antara Aku dan Yogyakarta: Mulai dari Kisah Cinta Hingga Cara Hidup yang Manusiawi
7 Wisata Tersembunyi di Yogyakarta yang Layak Dijadikan Tujuan Liburanmu Berikutnya
8 Kuliner Ekstrem yang Sayang Dilewatkan Saat Kamu Bertandang ke Yogyakarta