JOGJA — Perkembangan kawasan di Kapanewon Nanggulan yang kini dipenuhi dengan berbagai restoran dan penginapan telah menyebabkan lonjakan harga tanah yang signifikan. Kawasan ini diproyeksikan akan menjadi destinasi wisata serupa Canggu di Bali, dengan keunggulan suasana pedesaan yang dikelilingi oleh pemandangan sawah yang luas, sehingga turut mendukung perekonomian daerah sekitarnya.
Saat ini, rata-rata harga tanah di Kapanewon Nanggulan yang terletak di lokasi strategis telah melampaui Rp3 juta per meter. Lokasi-lokasi strategis ini biasanya dekat dengan jalan utama dan menawarkan pemandangan sawah yang menawan.
Panewu Nanggulan, Haryoto, menjelaskan pada Minggu (9/2/2025) bahwa harga tanah di lokasi-lokasi strategis tersebut telah mengalami kenaikan sejak tahun 2023. “Saat ini, tidak ada lagi tanah yang dijual dengan harga Rp1 juta di sini, terutama di lokasi yang strategis,” ujarnya.
Haryoto menambahkan bahwa kenaikan harga tanah ini terjadi secara alami seiring dengan perkembangan kawasan yang terus meningkat. Ia mengidentifikasi bahwa pembangunan restoran dan penginapan yang masif di wilayahnya menjadi faktor utama yang mendorong kenaikan harga tanah.
Menurut Haryoto, restoran dan penginapan di Nanggulan memiliki keunggulan dibandingkan dengan usaha serupa di kapanewon lain, karena mampu bertahan lebih lama dan terus menarik minat wisatawan. “Saya melihat bahwa restoran dan penginapan di Nanggulan terus berinovasi, sehingga bisnis mereka tetap berlanjut, berbeda dengan daerah lain yang cenderung lebih mudah tutup,” jelasnya.
Selengkapnya di harianjogja
Inilah Kawasan Dengan Nilai Tanah Tertinggi dan Terendah di Bantul
Pembangunan JJLS di Gunungkidul Mulai Berdampak, Harga Tanah di Sekitarnya Kini Melonjak
Baca Juga
Antara Aku dan Yogyakarta: Mulai dari Kisah Cinta Hingga Cara Hidup yang Manusiawi
7 Wisata Tersembunyi di Yogyakarta yang Layak Dijadikan Tujuan Liburanmu Berikutnya
8 Kuliner Ekstrem yang Sayang Dilewatkan Saat Kamu Bertandang ke Yogyakarta