Jogya.com, JOGJA — Sejumlah stasiun pengisian bahan bakar umum (SPBU) di Yogyakarta terlibat dalam praktik kecurangan dengan memanfaatkan perangkat untuk mengurangi jumlah bahan bakar yang disalurkan. Modus operandi yang dikenal dengan istilah ‘tuyul’ ini terungkap pada bulan Maret yang lalu.
Kecurangan ini dilakukan dengan menggunakan alat elektronik yang dirancang khusus untuk mengalirkan bahan bakar dalam jumlah yang lebih sedikit dibandingkan dengan angka yang ditampilkan pada layar indikator.
“Modus yang digunakan antara lain melibatkan soket yang terletak dekat sumber listrik, serta adanya perangkat seperti charger yang terhubung,” ungkap Direktur Utama PT Pertamina (Persero), Simon Aloysius Mantiri, di Jakarta, pada hari Senin, 9 Desember 2024.
Pertamina berhasil mengungkap praktik curang yang dilakukan oleh beberapa SPBU di Yogyakarta dengan menemukan perangkat mirip charger yang terpasang pada soket listrik dan terhubung dengan alat yang dapat memperlambat proses pengisian. Akibatnya, meskipun indikator digital menunjukkan peningkatan, jumlah bahan bakar yang mengalir ke tangki kendaraan tidak sesuai dengan takaran yang seharusnya.
Selengkapnya baca tempo
4 SPBU di DIY Ditutup Karena Rugikan Konsumen. Inilah Ciri-ciri SPBU Curang dan Cara Melaporkannya
Baca Juga
Antara Aku dan Yogyakarta: Mulai dari Kisah Cinta Hingga Cara Hidup yang Manusiawi
7 Wisata Tersembunyi di Yogyakarta yang Layak Dijadikan Tujuan Liburanmu Berikutnya
8 Kuliner Ekstrem yang Sayang Dilewatkan Saat Kamu Bertandang ke Yogyakarta