Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi dan UKM (Disperindagkop) DIY bekerjasama dengan Badan Urusan Logistik (Bulog) DIY telah mempersiapkan Operasi Pasar Murni (OPM) beras guna menekan gejolak harga selama bulan Ramadhan dan jelang Lebaran 2014. OPM beras tersebut akan dilakukan baik di tingkat pedagang maupun masyarakat dengan menggelontorkan 22,5 ton beras atas dasar permintaan pemkab/pemkot setempat pada Juli-Agustus 2014.
“OPM yang menyasar masyarakat hingga pedagang ini dilaksanakan guna menstabilitasi harga beras dipasaran. Meskipun harga beras di pasaran saat ini belum ada lonjakan berarti di kisaran Rp 8.000 hingga Rp 8.500, namun kami tetap menyiapkana dan menawarkan OPM tersebut,” kata Kepala Bidang Perdagangan Dalam Negeri Disperindagkop dan UKM DIY, Eko Witoyo kepada KR, Selasa (1/7).
Eko mengungkapkan harga beras masih stabil dalam kurun waktu tiga bulan terakhir ini dikarenakan masih ada panen sehingga tidak terjadi gejolak yang berarti. Namun apabila harga beras sudah naik di atas 10 persen, otomatis perlu dilakukan OPM tentunya juga didasari adanya permintaana dari kabupaten/kota setempat. Berpedoman pada Surat Kepusan (SK) Gubernur DIY maka pihaknya bersama Bulog DIY menggelar OPM ini dengan total beras yang siap didistribusikan sebesar 22,5 ton.Â
“Kami ingin adanya OPM ini mampu menjaga kestabilan maupun ketersedian bahan pokok guna menekan gejolak dan inflasi apabila terjadi lonjakan permintaan maupun harga nantinya. Biasanya kebutuhan masyarakat meningkat pada momen-momen perayaan hari besar keagamaan, seperti Lebaran dan Natal,” tandasnya
via krjogja
