Selama ini umat Hindu di DIY hanya melangsungkan pawai Ogoh-Ogoh di seputaran Pura dibeberapa wilayah di kabupaten kota. Namun, untuk Nyepi tahun 2015 ini, umat Hindu bersama elemen masyarakat yang lain akan mengadakan pawai di pusat kota Yogyakarta dari Jalan Malioboro hingga titik 0 kilometer pada 20 Maret 2015.
Dinas Pariwisata DIY ingin menjadikan rangkaian prosesi ritual umat Hindu untuk mengalahkan keburukan dan elemen negatif dalam diri yang dilambangkan dengan raksasa yang mengerikan sebagai daya tarik tersendiri bagi wisatawan. Di Yogyakarta sendiri dikenal tradisi bekakak di Gamping di mana ritual tersebut bermaksud menyingkirkan keburukan yang mengganggu kehidupan warga masyarakat.
Baca Juga
Profesor ITS Ubah Plastik Jadi BBM RON 98
Tanda-tanda Akan Terjadi Hujan Es
Hotel Murah di Jogja Tarif Mulai Rp 70 Ribuan
Menurut Ketua Panitia Nyepi DIY, I Made Astra Tanaya masyarakat Hindu di DIY telah mempersiapkan 11 ogoh-ogoh untuk prosesi acara yang juga untuk menyambut tahun baru Saka 1937.
Tak hanya bentuk raksasa yang menakutkan saja dengan tinggi 5-10 meter saja namun panitia bersama masyarakat di kabupaten kota tengah mempersiapkan ogoh-ogoh dengan berbagai bentuk seperti flora dan fauna.
“Totalnya ada 11 ogoh-ogoh dengan bentuk raksasa dan juga flora dan fauna yang salah satunya bentuk kuda. Saat ini rangkanya sudah mulai dibuat di beberapa tempat salah satunya di Pura Jagatnatha ini,” ungkapnya.
Minggu (22/2/2015) ini persiapan pembuatan ogoh-ogoh sudah tampak dilakukan di Pura Jagatnatha. Beberapa pria terlihat tengah memotong bambu dan membentuknya sebagai rangka ogoh-ogoh. Perpaduan antara ritual keagamaan dan kebudayaan yang baru pertama kali dilaksanakan di Yogyakarta tersebut tampaknya sangat menarik untuk ditunggu.
via krjogja | foto solopos
Serba-serbi Ramadhan
Bagaimana Cara Berpuasa Yang Sehat Selama Bulan Ramadhan
Inilah 6 Negara Dengan Jumlah Masjid Terbanyak di Dunia
Tarif KA Termurah untuk Mudik Lebaran 2025. Mulai Rp 10.000
