Perayaan Pekan Budaya Tionghoa Yogyakarta yang akan digelar pada 1-5 Maret mendatang dirancang selayaknya Jogja Carnival. Bahkan acara tahunan untuk memperingati Tahun Baru penanggalan Tiongkok itu diusulkan bisa menggantikan Jogja Carnival.
“Gagasannya ingin menggantikan momen Jogja Carnival,” ujar Humas Publikasi PBTY X Han Poerwanto, baru-baru ini.
Baca Juga : Inilah Kota Dengan Harga Rumah Termurah
Dengan begitu, titik akhir dari dragon festival tak lagi di Titik Nol Kilometer Jogja, namun di Alun- alun Utara. Namun dalam beberapa kali rapat, dragon festival tetap disetujui dengan rute dari Hotel Garuda dan berakhir di Titik Nol.
Belajar dari Jogja Carnival, karnaval yang digelar dibatasi waktu mengingat terjadi penumpukan arus lalu lintas di jalan-jalan penyangga, Alun-alun, bahkan jalanan padat sampai seputaran Alun-alun Selatan, pojok beteng dan sebagainya.
Wisata Jogja : Tempat-tempat Menarik Sebagai Bukti Sudah Mengunjungi Jogja
“Kalau saya lebih sreg di Alun-alun Utara untuk memudahkan menampung luapan parkir penonton. Karena selama ini yang paling sulit menyediakan kantong parkir,” terangnya.
Ke mana saja? : Panduan 2-3 Hari Berkunjung dan Menjelajahi Yogyakarta
Hanya, dragon festival tak lagi ditaruh di acara penutup PBTY, melainkan ditempatkan pada acara pembuka PBTY. Tentunya dengan harapan agar semakin banyak yang menontonnya, karena tanggal 1 Maret adalah Hari Minggu.
Adapun untuk kegiatan PBTY seperti ekspo, lomba bahasa mandarin, karaoke sedianya tak hanya dipusatkan di dalam Kampung Ketandan, tapi meluas sampai di jalan- jalan arteri seperti Suryatmajan. Selain mendekatkan pengunjung dengan tempat parkir, diharapkan dapat menampung lebih banyak peserta.
via harianjogja foto yanuartwork
