Pelabuhan Tanjung Adikarta Kulonprogo Dibuka 2016


Akhir tahun pengerukan alur dan kolam di lokasi Pelabuhan Tanjung Adikarta ditargetkan selesai. Diprediksi pelabuhan ikan terbesar yang dimiliki DIY itu dapat dioperasikan pada awal tahun 2016 mendatang.

Dalam kunjungannya ke Kulonprogo, Gubernur DIY Sri Sultan Hamengkubuwono X mengatakan, pembangunan pelabuhan di kabupaten ini akan segera dilanjutkan. Dia mengungkapkan, melalui APBD DIY, pemerintah pusat telah menganggarkan dana guna melanjutkan pembangunan Pelabuhan Tanjung Adikarta.

“Anggaran untuk mengeruk alur dan sungai harus sudah selesai di tahun 2015,” tegas Sultan, saat menghadiri syawalan dengan Pemkab Kulonprogo di Gedung Kesenian, Kamis (30/7/2015).

Sultan menegaskan, pelabuhan ikan harus segera dioperasikan. Terkait areal pemecah ombak yang masih dinilai terlalu pendek, Sultan tak terlalu mempersoalkan hal tersebut. Menurut Sultan, hal terpenting saat ini adalah pelabuhan dapat segera difungsikan. Ke depan pembangunan pelabuhan akan tetap berjalan dan pemerintah pusat akan menyiapkan anggaran untuk menyelesaikan pembangunan.

Lebih lanjut Sultan menambahkan, pembangunan fasilitas pendukung nantinya akan disesuaikan dengan kondisi produktivitas para nelayan. Dia mengatakan, tergantung kemampuan nelayan dalam mencari ikan.

“Jika hasil tangkapan ikannya bagus, dengan sendirinya industri dan fasilitas pendukung di sekitar pelabuhan akan masuk dan berkembang. Jadi, yang penting bisa beroperasi dulu, pengembangan bisa dilanjutkan lagi,” jelas Sultan.

Sementara itu, Bupati Kulonprogo, Hasto Wardoyo menambahkan, pengerukkan alur dan kolam di kawasan pelabuhan yang berlokasi di Muara Sungai Serang itu ditargetkan selesai pada 15 Desember. Jika dapat selesai sesuai target, maka pelabuhan yang berada di Desa Karangwuni, Wates itu dapat dioperasikan pada awal tahun 2016.

Hasto berharap, dengan dioperasikannya pelabuhan tersebut, kapal-kapal besar berukuran 30 gross ton dapat segera merapat dan menghidupkan kawasan maritim di wilayah pesisir Kulonprogo. Dia mengatakan, Kulonprogo sudah memiliki kapal pengakut ikan berukuran 30 GT. Ketika pelabuhan tersebut sudah beroperasi, dia berharap tiga kapal besar yang saat ini bersandar di Pelabuhan Sanden, Gunungkidul dapat segera kembali.

“Januari nanti, kami harap kapal-kapal ini sudah kembali. Selain itu, kemampuan nelayan atau SDM yang ada juga sudah kami persiapkan. Ada 40 nelayan yang telah mengikuti magang dan mengikuti pelatihan mengopeasikan kapal besar. Saat pelabuhan dibuka, mereka sudah bisa langsung bekerja,” jelas Hasto.

via harianjogja