JOGJA — Pemerintah Kota Yogyakarta meluncurkan inisiatif Food Bank Lumbung Mataraman. Program ini bertujuan untuk mendistribusikan makanan berlebih yang masih layak konsumsi kepada masyarakat yang membutuhkan, termasuk warga miskin, lansia prasejahtera, mahasiswa yang mengalami kesulitan, serta para musafir.
Menurut informasi dari Antara pada Minggu (27/4/2025), Kepala Dinas Pertanian dan Pangan Kota Yogyakarta, Sukidi, menyatakan bahwa program ini akan melibatkan berbagai pihak sebagai donatur, seperti hotel dan restoran.
“Kami melibatkan hotel, restoran, rumah makan, katering, retail, masyarakat umum, serta instansi pemerintah dan lembaga sosial,” ujarnya. Sukidi menambahkan bahwa tujuan dari program ini adalah untuk menyelamatkan makanan berlebih yang masih layak konsumsi agar tidak terbuang.
Ia menjelaskan bahwa pendekatan yang digunakan dalam program ini terdiri dari dua skema, yaitu food rescue untuk menyelamatkan makanan berlebih yang siap konsumsi, dan food charity untuk donasi bahan pangan.
Untuk memastikan kualitas, Sukidi menegaskan bahwa semua makanan yang terkumpul dari para donatur akan melalui uji organoleptik, yang mencakup pemeriksaan tekstur, aroma, dan rasa sebelum disalurkan kepada penerima manfaat.
Wisata Jogja : Tempat-tempat Menarik Sebagai Bukti Sudah Mengunjungi Jogja
“Hanya makanan yang memenuhi standar pemeriksaan yang akan didistribusikan,” tegasnya. Dengan adanya kolaborasi lintas sektor dan pengelolaan yang terstruktur, ia berharap program Lumbung Mataraman dapat berkembang secara progresif dan menjadi model ketahanan pangan berbasis solidaritas sosial di Kota Yogyakarta.
Ke mana saja? : Panduan 2-3 Hari Berkunjung dan Menjelajahi Yogyakarta
“Peluncuran resmi Food Bank Lumbung Mataraman direncanakan pada 16 Mei 2025,” tutupnya.
