Taman Nasional Gunung Merapi (TNGM) tengah mencari solusi agar para pendaki tidak sampai ke puncak Gunung Merapi.
Untuk mengawasi aktivitas pendakian, TNGM telah berkoordinasi dengan Balai Penyelidikan dan Pengembangan Kebencanaan Geologi (BPPTKG) Yogyakarta guna memanfaatkan kamera pemantau, semacam kamera CCTV, di dekat gunung yang terletak di perbatasan Jawa Tengah dan Yogyakarta.
“Saya sudah berbicara dengan Pak Subandriyo (Kepala BPPTKG). Jadi untuk pengawasan nanti akan dilihat dari kamera pantuan Merapi BPPTKG,” ucap Kepala Sub Bagian Tata Usaha TNGM, Tri Atmojo, melalui sambungan telepon, Kamis (28/5/2015).
Hingga kini, aktivitas pendakian masih ditutup. Pihaknya masih terus berupaya mencari solusi agar kejadian beberapa waktu lalu di Puncak Merapi, tidak terulang.
Termasuk untuk menemukan formula agar para pendaki hanya sampai pasar bubrah. “Kita juga berkoordinasi dengan BPPTKG, SAR dan Barameru,” kata dia.
Tri menjelaskan, untuk memberikan edukasi dan peringatan bagi pendaki, akan dilakukan pengarahan mulai dari base camp pendakian. Selain itu, pihaknya akan memperbanyak pemasangan papan peringatan di lokasi pendakian.
Ia menambahkan, batas penutupan aktivitas pendakian Gunung Merapi sampai 31 Mei, namun kemungkinan besar akan diperpanjang. Pasalnya, saat ini TNGM juga tengah membahas regulasi bagi pendaki yang akan naik ke Gunung Merapi.
“Formula masih kita bahas. Sekaligus kita siapkan dulu regulasi pendaki Gunung Merapi. Ya, seperti SIM-nya lah,” ungkapnya.
via metrotvnews | foto fergieastinila.files.wordpress.com
Baca Juga
Antara Aku dan Yogyakarta: Mulai dari Kisah Cinta Hingga Cara Hidup yang Manusiawi
7 Wisata Tersembunyi di Yogyakarta yang Layak Dijadikan Tujuan Liburanmu Berikutnya
8 Kuliner Ekstrem yang Sayang Dilewatkan Saat Kamu Bertandang ke Yogyakarta