Akhir-akhir ini, cuaca di wilayah Yogya dan sekitarnya mengalami anomali, termasuk anomali perubahan suhu yang ekstrim, khususnya untuk suhu di siang hari.
Beberapa hari terakhir pun, suhu udara tercatat mencapai 33 derajat celcius, yang mana adalah suhu tertinggi yang diperkirakan pada musim kemarau tahun ini.
Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) DIY, Bambang Suryo Santoso, menuturkan, rentang suhu yang terjadi pada musim kemarau ini adalah minimal 19 derajat celcius, dan maksimal bisa mencapai kurang lebih 33 derajat celcius.
Ia mengatakan, suhu bisa berbeda-beda di tiap lokasi, namun secara keseluruhan suhu maksimal bisa mencapai 33 derajat celcius.
Seperti yang terpantau di web BMKG, dan prediksi cuaca mesin pencari Google, pada beberapa hari terakhir, suhu di kota Yogya sudah mencapai suhu maksimum, 33 derajat.
“Ini memang karena efek musim kemarau, suhu pada siang hari bisa saja mencapai nilai segitu,” ujar Bambang.
Bambang mengatakan cuaca yang kering dan suhu yang meningkat, dapat meningkatkan potensi kebakaran menjadi tinggi.
Kabel-kabel dapat terkelupas terkena panas matahari, bahan-bahan kering akan mudah terbakar.
“Harus siaga untuk satgas SAR dan petugas BPBD untuk mengatasi resiko kebakaran ini,” ujarnya.
via tribunjogja
Baca Juga
Antara Aku dan Yogyakarta: Mulai dari Kisah Cinta Hingga Cara Hidup yang Manusiawi
7 Wisata Tersembunyi di Yogyakarta yang Layak Dijadikan Tujuan Liburanmu Berikutnya
8 Kuliner Ekstrem yang Sayang Dilewatkan Saat Kamu Bertandang ke Yogyakarta