JOGJA — Polisi mengungkap bahwa ANF (16), seorang pelajar SMP dari Bantul yang ditangkap karena diduga merusak beberapa nisan makam di Kota Yogyakarta dan Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta, menunjukkan indikasi gangguan kejiwaan.
Kapolsek Kotagede, AKP Basungkawa, menyatakan dalam konferensi pers di Yogyakarta pada hari Selasa bahwa ‘Ada riwayat gangguan kejiwaan dalam keluarganya. Kakaknya sedang menjalani perawatan, tetapi ANF belum pernah mendapatkan perawatan.’
Menurutnya, ANF telah menunjukkan tanda-tanda gangguan sejak kelas 1 SMP, namun hingga saat ini, saat berada di kelas 3 SMP, belum ada pemeriksaan yang dilakukan.
Baca Juga : Inilah Kota Dengan Harga Rumah Termurah
Selain itu, remaja ini memiliki pola hidup yang tidak biasa, seperti sering berjalan kaki di malam hari tanpa tujuan, tidur di tempat sembarangan, dan hanya pulang pagi untuk berganti pakaian sebelum berangkat ke sekolah.
‘Pelaku ini tidak tidur di rumah. Dia terus berjalan, tidur di mana saja, kadang di gubuk, dan pagi hari pulang untuk mengganti baju sebelum ke sekolah. Jam sekolahnya pun tidak teratur, kadang berangkat siang, kadang pagi,’ tambahnya.
Wisata Jogja : Tempat-tempat Menarik Sebagai Bukti Sudah Mengunjungi Jogja
Saat ini, penyidik masih menunggu hasil asesmen dari Balai Pemasyarakatan (Bapas) dan kemungkinan pemeriksaan kejiwaan untuk menentukan langkah hukum selanjutnya terhadap pelaku.
Ke mana saja? : Panduan 2-3 Hari Berkunjung dan Menjelajahi Yogyakarta
Selengkapnya di Antara  foto Humas Polres Bantul
