Potensi Bisnis Warung Kopi di Jogja capai Rp 350 Miliar Lebih


Usaha kedai kopi menghasilkan potensi ekonomi yang signifikan di Yogyakarta dan dapat mencapai Rp350.4 miliar setahun, yang dihasilkan dari 800 kedai kopi di kota.

“Realisasi ekonomi saat ini yang berasal dari 600 kedai kopi yang terdaftar di Yogyakarta mencapai Rp262.8 miliar per tahun,” pemilik pitutur Kedai Kopi Ponco Kusumo di Jogjakarta mengatakan pada Senin, 14 November

Dia menjelaskan bahwa realisasi ekonomi kedai kopi berasal dari volume kopi yang dijual setiap hari, dikalikan dengan harga eceran setiap cangkir.

Misalnya, akan ada 80 cangkir kopi yang dijual di setiap toko setiap hari dengan harga Rp15 ribu per cangkir.

“Itu berarti bahwa setiap coffee shop menghasilkan Rp 1,2 juta per hari. Ketika kita kalikan total dengan jumlah kedai kopi terdaftar di seluruh kota, hasilnya keluar menjadi Rp262.8 miliar, yang merupakan sejumlah besar,” katanya menegaskan.

Kedai kopi terdaftar adalah orang-orang yang telah mendaftar untuk komunitas bisnis kopi dan mungkin jumlahnya ada dua kali lebih banyak warung yang belum didaftarkan oleh pemilik, katanya.

Untuk mencapai target penjualan 80 cangkir per hari, toko harus beroperasi dari jam 10 pagi sampai 10 malam

“Target pelanggan kami meliputi mahasiswa, wisatawan asing, dan orang yang menikmati kopi,” pungkasnya.

Sumber > Tempo.co

Baca Juga

Antara Aku dan Yogyakarta: Mulai dari Kisah Cinta Hingga Cara Hidup yang Manusiawi

7 Wisata Tersembunyi di Yogyakarta yang Layak Dijadikan Tujuan Liburanmu Berikutnya

8 Kuliner Ekstrem yang Sayang Dilewatkan Saat Kamu Bertandang ke Yogyakarta