JOGJA — PT Kereta Api Indonesia (KAI) sedang mempertimbangkan kemungkinan untuk membuka kembali Stasiun Kalasan yang terletak di Sleman, di jalur Yogyakarta–Solo. Stasiun ini telah ditutup sejak tahun 2007, atau sudah 18 tahun yang lalu.
Manajer Humas KAI Daop 6 Yogyakarta, Feni Novida Saragih, mengungkapkan bahwa pihaknya sedang melakukan survei untuk memahami kebutuhan masyarakat terkait reaktivasi stasiun tersebut.
“Ya (sedang mempertimbangkan peluang aktivasi Stasiun Kalasan), ini merupakan salah satu langkah KAI Daop 6 untuk mengetahui potensi pasar angkutan penumpang, khususnya KRL di Stasiun Kalasan,” ujarnya pada Rabu (24/9).
Feni menambahkan bahwa KAI belum dapat memastikan jenis layanan yang akan disediakan, apakah hanya untuk KRL atau juga kereta jarak jauh. “Belum ada kepastian, karena kami masih melihat hasil survei untuk memahami kebutuhan masyarakat,” jelasnya.
Selain itu, waktu pasti untuk pembukaan kembali stasiun juga belum dapat ditentukan. Feni menjelaskan bahwa KAI masih perlu mengajukan usulan kepada pemerintah melalui Direktorat Jenderal Perkeretaapian.
“Dan untuk waktunya juga tidak bisa diprediksi karena KAI harus menyampaikan usulan kepada pemerintah, dalam hal ini Direktorat Jenderal Perkeretaapian,” tambahnya.
Survei yang dilakukan oleh KAI mencakup 10 pertanyaan wajib, termasuk identitas responden, moda transportasi yang biasa digunakan pada rute Yogyakarta–Solo, serta pendapat masyarakat mengenai rencana pembukaan kembali Stasiun Kalasan.
Sumber Pandanganjogja | foto gmaps
