Cuaca cerah dalam beberapa hari hingga, Senin (12/1) di Yogyakarta ternyata tidak menjadi indikasi musim hujan telah usai. Kepala BMKG DIY, Bambang Suryo Santoso mengatakan bahwa puncak musim penghujan masih akan terjadi di akhir Januari hingga awal Februari nanti.
Masyarakat diminta waspada dalam menghadapi puncak musim penghujan tersebut. “Puncaknya nanti akhir Januari hingga awal Februari oleh karena itu kami menghimbau masyarakat untuk tetap waspada berhati-hati,” ungkapnya, Senin (12/1).
BMKG mengatakan bahwa potensi banjir lahar dingin masih dapat terjadi dalam periode tersebut. Oleh karena itu pihaknya juga menghimbau pada warga masyarakat di aliran sungai yang dilewati lahar dingin. “Masyarakat bantaran sungai yang berhulu di Merapi agar waspada dan berhati-hati, karena puncak musim penghujan akan segera tiba,” lanjutnya.
Selain itu pihaknya juga mengatakan bahwa di dataran tinggi seperti Kabupaten Sleman berpotensi mengalami angin kencang. “Potensi angin kencang dan turbulensi di dataran tinggi seperti Sleman memang lebih tinggi, hal itu pula yang harus diperhatikan oleh otoritas penerbangan dan juga warga masyarakat,” ungkapnya lagi.
Selain itu, berkaitan dengan musim penghujan tersebut pihak BMKG juga menghimbau pihak terkait agar memanfaatkan embung-embung yang saat ini banyak di wilayah DIY ini.
“Ruang dengan air yang banyak seperti embung tersebut dapat menjadi endemik bagi nyamuk demam berdarah, oleh karena itu kami mengharapkan pihak terkait dapat memanfaatkan lebih baik lagi misalnya dengan menyebar bibit ikan agar tidak menjadi tempat perkembangbiakan jentik nyamuk,” imbuhnya lagi.
via krjogja
Baca Juga
Antara Aku dan Yogyakarta: Mulai dari Kisah Cinta Hingga Cara Hidup yang Manusiawi
7 Wisata Tersembunyi di Yogyakarta yang Layak Dijadikan Tujuan Liburanmu Berikutnya
8 Kuliner Ekstrem yang Sayang Dilewatkan Saat Kamu Bertandang ke Yogyakarta