Berita JOGJA — Pemkab Gunungkidul menegaskan bahwa program sekolah rakyat belum dilaksanakan di Bumi Handayani. Ketiadaan lahan menjadi salah satu hambatan dalam pembangunan sekolah yang diinisiasi oleh Kementerian Sosial.
Sekretaris Dinas Sosial Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (Dinsos P3A) Gunungkidul, Nurudin Araniri, menyatakan bahwa program sekolah rakyat di DIY telah mulai dilaksanakan. Lokasinya berada di Balai Besar Pendidikan dan Pelatihan Kesejahteraan Sosial di Kalurahan Tamanmartani, Kalasan, Sleman.
Satu lokasi belajar juga berlangsung di Balai Terpadu dr. Soeharso di Kalurahan Ngestiharjo, Kasihan, Bantul. “Hari ini sudah masuk asrama dan dimulai dengan pemeriksaan kesehatan bagi para siswa yang dinyatakan diterima,” ujar Nurudin saat dihubungi, Senin (14/7/2025).
Baca Juga : Inilah Kota Dengan Harga Rumah Termurah
Dia menjelaskan bahwa untuk calon siswa dari Gunungkidul terdapat 24 anak. Jumlah ini berdasarkan hasil pengumuman yang telah dikeluarkan oleh Pemerintah DIY.
“Jumlah pendaftar ada 76 anak, tetapi yang diterima hanya 25 anak. Namun, seorang calon siswa memilih untuk mundur sehingga yang diterima tinggal 24 anak,” tambahnya.
Wisata Jogja : Tempat-tempat Menarik Sebagai Bukti Sudah Mengunjungi Jogja
Menurut Nurudin, program sekolah rakyat belum akan didirikan di Gunungkidul. Ketiadaan lahan menjadi salah satu kendala dalam pembangunannya.
Ke mana saja? : Panduan 2-3 Hari Berkunjung dan Menjelajahi Yogyakarta
Hal ini terkait dengan syarat yang ditetapkan oleh Pemerintah Pusat yang mengharuskan penyediaan lahan minimal lima hektare untuk pembangunan sekolah tersebut. Sementara itu, pemkab tidak memiliki lahan dengan ukuran yang telah ditentukan.
Selengkapnya di Harianjogja