Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), Sri Sultan Hamengku Buwono X, memperoleh gelar Doktor Kehormatan atau Doctor Honoris Causa di Bidang Hukum, dari The University of Tasmania (UTAS) Australia.
Gelar tersebut diberikan sebagai penghargaan dan pengakuan atas komitmen Gubernur DIY yang juga Raja Keraton Kasultanan Ngayogyakarta Hadiningrat, dalam bidang demokrasi, keadilan sosial, dan toleransi.
Kepala Bagian Humas Biro UHP Setda DIY, Iswanto mengatakan, sebelumnya Rektor UTAS , The Hon Michael Field AC, pada 18 September 2015 lalu menyampaikan, bahwa dewan Dewan UTAS telah mengusulkan pemberian gelar doktor kehormatan bidang hukum pada Sultan.
“Universitas Tasmania menilai Gubernur DIY layak untuk mendapatkan gelar honoris causa tersebut dengan berbagai pertimbangan yang menurut mereka sudah sesuai,” kata Iswanto, Rabu (30/9/2015).
Wisata Jogja : Tempat-tempat Menarik Sebagai Bukti Sudah Mengunjungi Jogja
Pertimbangan yang dinilai layak menurut UTAS antaralain, Sultan dikenal sebagai tokoh politik yang bersih, netral, dan berpengaruh besar dalam proses demokratisasi di Indonesia.
Ke mana saja? : Panduan 2-3 Hari Berkunjung dan Menjelajahi Yogyakarta
Kemudian, kapasitasnya sebagai Gubernur, telah menunjukkan komitmen atas pembangunan politik, sosial dan ekonomi di DIY.
Selanjutnya, visi Gubernur DIY untuk membangun ekonomi daerah berbasis pengetahuan (knowledge based economy), dengan fokus pada pembangunan ilmu pengetahuan dan teknologi, pertanian, pariwisata dan kebudayaan, dinilai sesuai dengan visi pendidikan UTAS.
Pemberian anugerah gelar kehormatan ini dilaksanakan di Hobart Town Hall pada Selasa (29/9/2015), pukul 12.00-13.00 waktu setempat.
Selain dihadiri civitas akademika UTAS, juga dihadiri delegasi Pemda DIY, Rektor UGM, Rektor UKRIM, Rektor UAD, dan Koordinator KOPERTIS Wilayah V.
Sumber > TribunJogja
