Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), Sri Sultan Hamengku Buwono X, menginginkan pengembangan dan pengelolaan pariwisata di Kabupaten Gunungkidul, seperti di New Zealand.
Di negara tersebut, manajemen pengembangan pariwisata berjalan dengan baik.
Pengelolaan dan pengembangan yang dapat diterapkan diGunungkidul, kata Sultan, antara lain berupa pemandangan alam, pantai, gua, dan adventure. Karena potensi wisata di Gunungkidul memiliki kesamaan dengan New Zealand.
“Pengeloaan di sana bagus. Karena kami pernah melihat di sana. Jadi siapa tahu nanti pola pengelolaan di Gunungkidul berubah lebih baik dan variatif, dan dimanage dengan baik,” katanya usai menerima kunjungan Duta Besar New Zealand untuk Indonesia, di Kepatihan, Selasa (12/5/2015).
Menurut Sultan, pengelolaan pariwisata di Gunungkidul yang ada saat ini perlu diperbaiki.
Meskipun jalinan kerjasama untuk pengembangan wilayah ini dengan New Zealand belum dilakukan, pihaknya akan berupaya memulai membangun komuniksi dengan Negara tersebut.
“Sektor itu belum ada kerjasama. Kami dengan beliau (Dubes New Zealand) mencoba berbicara menyangkut masalah ini,” katanya.
Menurut Sultan, kerjasama antar Negara terhadap pengelolaan pengembangan potensi daerah, jauh lebih mudah disbanding kerjasama bidang investasi. Seperti yang sudah dilakukan dengan sejumlah Negara lainnya.
Dubes New Zealand, Trevor Matheson mengatakan, kedatangannya di Yogyakarta ini adalah untuk mempererat kerjasama bidang pendidikan yang selama ini sudah terjalin.
Antara lain dengan Universitas Gadjah Mada (UGM). Ke depan, diupayakan dapat berkembang ke tingkat pendidikan dasar.
“Tapi sangat memungkinkan mewujudkan kerjasama berbagai area lain, sehingga manfaat kedua pihak untuk masyarakat bisa terwujud,” katanya
via tribunjogja | foto Soga Soegiarto