Gubernur DIY Sri Sultan Hamengku Buwono X mengusulkan nama Pajajaran dan Siliwangi bisa dijadikan nama jalan di Yogyakarta. Ini untuk menghilangkan konflik historis yang masih tersisa di Jawa pada abad 13 lalu.
“Kita sudah 700 tahun melewati peristiwa yang mewarnai sejarah masa lalu. Kita adalah bagian generasi bangsa, harus meninggalkan sejarah yang berformat mengaburkan peristiwa-peristiwa itu sendiri,” kata Sultan di Yogyakarta, Jumat (20/12/2013).
Karena itu, kata Sultan beban sejarah yang harus dilupakan. Peristiwa Perang Bubat abad 13 antara Majapahit dan Padjajaran bukan lagi sesuatu yang esensial untuk dikenang. “Kita tidak punya kepentingan dengan itu,” tegasnya.
Sultan menjelaskan singkat mengenai peristiwa itu. Prabu Hayam Wuruk dari Majapahit ingin memperistri putri dari Siliwangi. Namun Gajah Mada tidak setuju dan mengobarkan perang terhadap Pajajaran. “Gadjah Mada pun akhirnya dipidana karena kesalahannya itu,” ujar Sultan.
via krjogja.com
Baca Juga
Antara Aku dan Yogyakarta: Mulai dari Kisah Cinta Hingga Cara Hidup yang Manusiawi
7 Wisata Tersembunyi di Yogyakarta yang Layak Dijadikan Tujuan Liburanmu Berikutnya
8 Kuliner Ekstrem yang Sayang Dilewatkan Saat Kamu Bertandang ke Yogyakarta