
Gubernur DIY, Sri Sultan Hamengku Buwono X mewacanakan pemanfaatan tanah kas desa untuk parkir bus besar. Sehingga, tidak ada bus yang masuk kota dan menambah kemacetan di sejumlah ruas jalan.
Sultan HB X mengatakan, pihaknya melihat kemacetan dan kesemrawutan jalanan di sejumlah titik di Kota Jogja. Sehingga, memerlukan solusi jangka panjang untuk mengatur arus lalu lintas tersebut. Tujuannya, untuk membuat wisatawan nyaman.
“Kalau saya, bus besar tidak boleh masuk kota. Namun, kalau kota masih keberatan yang masih susah,” ujar Sultan di Kompleks Kepatihan, Senin (17/12/2018).
Sultan mengatakan memasuki libur sekolah kemacetan terjadi di berbagai titik pusat kota Yogyakarta.
Sultan menilai kemacetan disebabkan begitu banyaknya bus besar pariwisata yang memenuhi jalanan Kota Yogyakarta. Kemacetan dipastikan bertambah saat libur natal dan tahun baru.
Dia mengatakan, solusi jangka panjang yang bisa dilaksanakan oleh masing-masing pemerintah kabupaten/kota adalah dengan menyediakan parkiran luas untuk bus besar.
Selengkapnya baca > TribunJogja | foto istimewa
Baca Juga
Antara Aku dan Yogyakarta: Mulai dari Kisah Cinta Hingga Cara Hidup yang Manusiawi
7 Wisata Tersembunyi di Yogyakarta yang Layak Dijadikan Tujuan Liburanmu Berikutnya
8 Kuliner Ekstrem yang Sayang Dilewatkan Saat Kamu Bertandang ke Yogyakarta