Berita JOGJA — Ikatan Penerbit Indonesia (IKAPI) Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) sedang mempersiapkan langkah strategis untuk mengajukan Jogja sebagai Ibu Kota Buku Dunia versi UNESCO.
Wacana ini pertama kali muncul pada pelaksanaan Jogja Book Fair, September 2024, dan kini telah ditindaklanjuti dengan pembentukan tim kecil untuk mengawal proses pengajuan.
“Kami sebenarnya ditantang, selain menyelenggarakan event Book Fair, kira-kira pencapaian apa yang ingin kami capai. Nah, kemudian muncullah alternatif itu: bagaimana jika Jogja menjadi Ibu Kota Buku Dunia versi UNESCO,” ujar Ketua IKAPI DIY, Wawan Arif, saat talkshow ‘Jogja Menuju Ibu Kota Buku Dunia’ di Akademi Bahagia EA, Sleman, yang didukung oleh Paniradya Kaistimewan, Sabtu (17/5).
Baca Juga : Inilah Kota Dengan Harga Rumah Termurah
Wawan menyatakan, meskipun proses seleksi UNESCO sangat kompetitif dan mempertimbangkan faktor geografis, semangat untuk menjadikan Jogja sebagai kota literasi bertaraf internasional telah didukung oleh banyak pihak. “Kadang digilir per benua. Nah, kita belum tahu persis kapan benua Asia akan mendapatkan kesempatan lagi,” jelasnya.
“Dari IKAPI, teman-teman penerbit, bahkan dari DPAD dan perwakilan pemerintah daerah, kami sudah sepakat untuk segera memproses ini. Nanti akan ada tim kecil yang mengawal proses ini. Tim tersebut sudah dibentuk,” tambahnya.
Wisata Jogja : Tempat-tempat Menarik Sebagai Bukti Sudah Mengunjungi Jogja
Ia meyakini, jika Jogja berhasil meraih status Ibu Kota Buku Dunia, dampaknya akan sangat signifikan terhadap ekosistem literasi baik lokal maupun internasional.
Ke mana saja? : Panduan 2-3 Hari Berkunjung dan Menjelajahi Yogyakarta
Selengkapnya baca Kumparan
