Berita Terkait : Kayu Aneh Gegerkan Gunungkidul
Baca Juga : Inilah Kota Dengan Harga Rumah Termurah
Warga Dusun Mrico, Desa Ngestiharjo, Kecamatan Tanjungsari digemparkan dengan temuan tulisan Tiongkok Kuno dan lafal Allah di akar pohon jati milik Supraptoyo(67). Munculnya tulisan yang mengandung arti keabadian ini muncul pada tanggal 1 Muharam atau 1 Suro silam.
Tulisan Tiongkok Kuno ini pertama kali ditemukan oleh anak Supraptoyo, Lusius Ardiyanto ketika membersihkan tanah dari akar pohon jati yang dicabut dari pekarangan rumah tersebut. Setelah dibersihkan dan diteliti lebih lanjut, dari akar pohon yang diperkirakan sudah berusia puluhan tahun tersebut muncul empat tulisan dengan huruf Tiongkok kuno dan arab.
Wisata Jogja : Tempat-tempat Menarik Sebagai Bukti Sudah Mengunjungi Jogja
Karena merasa ada yang lain dari akar pohon jati tersebut, keluarga Supraptoyo akhirnya memilih memajangnya di ruang tamu. Supraptoryo yakin tulisan Tiongkok kuno dan arab di akar pohon jati yang ditemukan oleh anaknya memiliki makna tertentu bagi keluarganya.
Ke mana saja? : Panduan 2-3 Hari Berkunjung dan Menjelajahi Yogyakarta
“Awalnya mau dibuat menjadi tempat bonsai. Kakak saya(Lusius) dan istrinya, Triyana istanti menemukan kalau ada tulisan Tiongkok kuno. Setelah dibersihkan, ternyata ada empat tulisan Tiongkok kuno dan arab,”kata Wella Ardianti(21), anak Supraptoyo saat ditemui di rumahnya, Jumat(15/11/2013).
Dia menjelaskan, setelah diketahui ada tulisan Tiongkok kuno dan lafal Allah, akar pohon jati tersebut kemudian dibersihkan dan ditempatkan di dalam rumah. Untuk mencegah kerusakan, bagian yang ada tulisan Tiongkok kuno dan lafal Allah diberi obat anti rayap supaya tidak rusak.
“Supaya tidak rusak, bagian yang ada tulisannya diberi obat anti rayap,”imbuhnya.
Setelah diketahui ada tulisan Tiongkok kuno dan lafal Allah, tulisan Tiongkok kuno tersebut kemudian disalin di atas kertas. Oleh Lusius, tulisan tersebut kemudian ditanyakan kepada salah seorang suhu di sebuah klenteng di wilayah Madiun, Jawa Timur. Dari keterangan yang disampaikan, arti tulisan itu berkaitan dengan keabadian.
“Tulisannya ada yang berarti gunung, orang, umur , tahun. Ada kata yang tidak dijelaskan oleh suhu dari klenteng tersebut karena berkaitan dengan keabadian,”kata Supraptoyo.
Pensiunan guru tersebut mengaku, akar pohon jati yang memuat tulisan Tiongkok kuno dan lafal Allah tidak akan dijualnya. Untuk sementara waktu akan disimpan di rumah.”Belum ada rencana untuk menjualnya. Sampai sekarang juga belum ada yang menawar,”ucapnya.
Berita Terkait : Kayu Aneh Gegerkan Gunungkidul
via tribunnews.com