Warga Pedukuhan Kedungmiri Wunut, Desa Sriharjo, Imogiri, Bantul berbondong-bondong “terjun” ke sungai Oya yang bersebelahan dengan kampung mereka.
Potensi batu akik yang cukup tinggi di sungai tersebut baru mereka sadari akhir-akhir ini. Namun sayangnya, warga masih menjualnya dengan harga murah karena dijual dalam bentuk bongkahan.
Dukuh Wunut, Sugiyanto (43) mengungkapkan, warga beramai-ramai mencari batu akik di Sungai Oya sekitar dua bulan ini. Belum adanya pengetahuan khusus menyebabkan warga mencari batu mulia dengan melihat warna dan bentuknya saja.
Namun harganya yang cukup lumayan menyebabkan warga merasa sangat bersyukur. Pasalnya, pendapatan sebagian besar warga yang hanya sebagai buruh tidak sebanyak seperti saat mencari batu di sungai.
“Pokoknya kalau berwarna kuning, merah atau warna lain kita ambil. Bentuknya juga tidak halus banget. Ciri-ciri khusus kita belum tahu,” ungkap Sugiyanto, Selasa (17/3/2015).
Warga Pedukuhan Kedungmiri Wunut sama sekali tidak tahu jika kampungnya memiliki potensi besar dalam hal batu akik. Sudah semenjak beberapa tahun lalu, warga di dusun tersebut memasok batu berwarna ke daerah lain untuk keperluan membuat taman.
via tribunjogja
Baca Juga
Antara Aku dan Yogyakarta: Mulai dari Kisah Cinta Hingga Cara Hidup yang Manusiawi
7 Wisata Tersembunyi di Yogyakarta yang Layak Dijadikan Tujuan Liburanmu Berikutnya
8 Kuliner Ekstrem yang Sayang Dilewatkan Saat Kamu Bertandang ke Yogyakarta