JOGJA — Malam Sabtu (06/09), warga Kalurahan Karangwuni, Kapanewon Wates, Kulon Progo mengalami kepanikan setelah sirine Early Warning System (EWS) tsunami tiba-tiba berbunyi. Peringatan yang terdengar cukup keras tersebut membuat banyak orang terbangun dan merasa bingung.
Menurut penjelasan Lurah Karangwuni, Anwar Musadad, sirine mulai aktif sekitar pukul 23.15 WIB. Bunyi yang dihasilkan adalah peringatan bahaya tsunami dengan nada pendek yang berulang-ulang. “Sirine berbunyi dengan pesan waspada tsunami, bukan sekadar latihan,” ujarnya pada Minggu (07/09).
Hal ini menimbulkan banyak pertanyaan di kalangan warga. Pasalnya, tidak ada gempa yang dirasakan sebelumnya. Biasanya, jika sirine berbunyi untuk latihan, selalu disertai dengan informasi yang jelas. Namun kali ini, sistem justru mengeluarkan peringatan seolah ada ancaman yang nyata.
Baca Juga : Inilah Kota Dengan Harga Rumah Termurah
Kebingungan warga semakin meningkat karena sirine terus berbunyi hingga larut malam. Sebagian masyarakat berinisiatif berkumpul di Balai Kalurahan untuk mencari informasi yang lebih akurat. Bahkan, ada juga yang memutuskan untuk melakukan evakuasi mandiri ke lokasi yang dianggap aman.
Akhirnya diketahui bahwa alarm tsunami tersebut bukan disebabkan oleh bencana, melainkan gangguan teknis pada sistem EWS.
Wisata Jogja : Tempat-tempat Menarik Sebagai Bukti Sudah Mengunjungi Jogja
Peristiwa ini menjadi pengingat akan pentingnya pemeliharaan rutin perangkat peringatan dini, agar masyarakat tidak kembali mengalami kepanikan akibat kesalahan teknis.
Ke mana saja? : Panduan 2-3 Hari Berkunjung dan Menjelajahi Yogyakarta
Sumber Streetofjogja instagram | foto BPBD Kulon Progo
