JOGJA — Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DIY mengimbau masyarakat Yogyakarta untuk waspada terhadap kedatangan musim kemarau basah.
Fenomena kemarau basah ini diperkirakan akan berlangsung selama empat hingga lima bulan ke depan, meskipun puncak musim kemarau tahun ini yang tergolong singkat telah terlewati pada Juli 2025.
“Anomali hujan menyebabkan ancaman bencana hidrometeorologi basah tetap tinggi,” kata Kepala Bidang Rehabilitasi dan Rekonstruksi BPBD DIY, Tito Asung Kumoro Wicaksono di Yogyakarta, Selasa (12/8/2025).
Baca Juga : Inilah Kota Dengan Harga Rumah Termurah
Tito menekankan pentingnya masyarakat untuk mengantisipasi risiko sejak awal.
Kesiapsiagaan selama masa transisi 1–3 minggu sangat diperlukan, terutama terkait potensi angin kencang dan hujan es.
Wisata Jogja : Tempat-tempat Menarik Sebagai Bukti Sudah Mengunjungi Jogja
Menurut prakiraan Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), transisi dari musim kemarau menuju musim hujan diperkirakan akan terjadi pada akhir September hingga awal Oktober 2025.
Ke mana saja? : Panduan 2-3 Hari Berkunjung dan Menjelajahi Yogyakarta
Pada musim kemarau basah, hujan dapat turun dengan intensitas yang bervariasi, mulai dari ringan hingga lebat di tengah periode kemarau.
Selengkapnya di Suara