JOGJA — Pemerintah Provinsi (Pemprov) DIY telah mengajukan permohonan bantuan sebanyak 1.000 unit becak listrik kepada organisasi internasional. Tujuan dari langkah ini adalah untuk mempercepat transisi menuju moda transportasi yang memiliki emisi rendah.
“Kami mengajukan permohonan ini melalui Forum Infrastruktur di Jakarta, yang dihadiri oleh berbagai pihak baik dari dalam maupun luar negeri, termasuk negara-negara yang memiliki misi untuk mengurangi emisi karbon,” kata Sekretaris Provinsi (Sekprov) DIY Ni Made Dwipanti Indrayanti saat dikonfirmasi pada hari Selasa (21/10/2025).
Ia mengajukan dua jenis kendaraan utama, yaitu becak listrik dan bud listrik. Inisiatif ini merupakan bagian dari rencana untuk menjadikan kawasan Malioboro dan sekitarnya sebagai zona emisi rendah yang ramah lingkungan.
Baca Juga : Inilah Kota Dengan Harga Rumah Termurah
“Kami telah melakukan diskusi sebanyak dua kali dengan forum tersebut. Jumlah yang diajukan cukup signifikan, yaitu sekitar seribu unit becak listrik, meskipun kami belum mengetahui berapa banyak yang akan disetujui,” ungkapnya.
Becak listrik, tambahnya, menjadi salah satu solusi alternatif bagi pengemudi becak kayuh dan motor. Inovasi ini tidak dimaksudkan untuk menghilangkan mata pencaharian, melainkan untuk mendorong peralihan ke moda transportasi yang lebih aman, legal, dan sesuai dengan peraturan yang berlaku.
Wisata Jogja : Tempat-tempat Menarik Sebagai Bukti Sudah Mengunjungi Jogja
“Bentor adalah kendaraan yang dimodifikasi, dan dari segi keamanan serta kelayakan jalan, belum dapat menjamin keselamatan penumpang,” jelasnya.
Ke mana saja? : Panduan 2-3 Hari Berkunjung dan Menjelajahi Yogyakarta
Selengkapnya di Radarjogja