Pemerintah Kota (Pemkot) Yogyakarta mulai mengkaji pembangunan wahana baru untuk memperkuat predikat kota pelajar. Walikota Yogyakarta Haryadi Suyuti pun mewacanakan konsep berupa Science Park atau taman ilmu pengetahuan sekaligus sebagai Taman Pintar 2.
Kawasan yang akan dijadikan lokasi pembangunan sudah dipilih di wilayah Yogyakarta sisi selatan. Tepatnya di Jalan Tegalturi atau persis di sebelah utara Pasar Ikan Higienis (PIH) Giwangan Kota Yogyakarta. “Sudah kami wacanakan seperti itu. September rencananya akan kami kaji legal formalnya,” ungkap Haryadi, Minggu (23/8/2015).
Lokasi tersebut sebelumnya sempat diwacanakan untuk sport centre sejak enam tahun silam. Namun hingga kini belum ada kejelasan. Sedangkan Haryadi lebih memilih sebagai Science Park karena dinilai menjadi kebutuhan masyarakat. Terutama minat yang tinggi terhadap ilmu pengetahuan. Selain itu, kapasitas Taman Pintar yang terletak di Jalan Senopati sudah tidak bisa diperluas sedangkan tingkat kunjungannya selalu membludak.
Oleh karena itu, keberadaan Science Park pun diharapkan mampu menjadi alternatif wahana edukasi. Sekaligus turut mendongkrak aktivitas ekonomi masyarakat di sisi selatan Kota Yogyakarta. “Nanti bisa menjadi Taman Pintar 2 atau diselaraskan dengan Taman Lalu lintas yang ada di kompleks Terminal Giwangan. Intinya akses masyarakat terhadap perkembangan ilmu pengetahuan dapat terwadahi, dan sisi selatan Yogya juga semakin menggeliat,” paparnya.
Wisata Jogja : Tempat-tempat Menarik Sebagai Bukti Sudah Mengunjungi Jogja
Sementara Kepala Kantor Pengelola Taman Pintar Yogyakarta, Yunianto Dwisutono mendukung wacana tersebut. Menurutnya, jika Science Park dapat terwujud, maka pusat keramaian yang ada di Taman Pintar bisa disebar. Diakuinya, dalam satu tahun tak kurang dari satu juta pengunjung memadati Taman Pintar. Persoalan yang dihadapi ialah keterbatasan kapasitas sehingga perluasan wahana tidak bisa dilakukan.
Ke mana saja? : Panduan 2-3 Hari Berkunjung dan Menjelajahi Yogyakarta
Yunianto pun mengusulkan, supaya Science Park kelak lebih mengedepankan inovasi ilmu pengetahuan yang aplikatif. Hal ini supaya mampu menjadi pelengkap dari zona informatif yang disajikan di Taman Pintar. “Meski masih sebatas wacana, namun itu merupakan langkah yang cukup strategis. Jadi informatifnya ada di Taman Pintar sedangkan terapan atau aplikatifnya di Science Park. Wahana tersebut juga bisa dimanfaatkan bagi dunia pendidikan dalam mendorong peserta didik memacu kreativitas,” katanya.
Sumber : KRJogja.com