Proyek Pembangkit Listrik Tenaga Bayu Bantul Diresmikan Presiden


Presiden dijadwalkan tiba di Pantai Goa Cemara, Desa Gadingsari, Sanden Bantul, Senin (4/5/2015) sekitar Pukul 13.00 WIB, yang merupakan salah satu lokasi beroperasinya PLTB.

Sejumlah pejabat antara lain Bupati Bantul, Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) serta Dirut Perusahaan Listrik Negara (PLN) turut hadir dalam acara ini.

Kedatangan presiden untuk meluncurkan program listrik nasional berkapasitas 35.000 Mega Watt (MW). Acara sengaja digelar di pesisir selatan Bantul yang saat ini akan membangun listrik bertenaga angin berkapasitas 50 MW

Pembangunan listrik dengan teknologi kincir angin itu akan dilakukan pihak ketiga PT. UPC Renewables Indonesia, investor asal Amerika Serikat.

Manager Pengembangan UPC untuk wilayah Bantul Niko Priyambada menyatakan, presiden sekaligus akan meluncurkan proyek PLTB selain program listrik nasional berkapasitas 35.000 MW.

Distribusi Listrik

PLTB kini menjadi salah satu proyek listrik yang sudah siap dibangun. peletakan pertama pembangunan kincir angin dijadwalkan dimulai pada 2016. Setelah UPC menyepakati harga pembelian listrik dengan PLN Indonesia.

“Harga listriknya sudah disepakati, ada beberapa tingkatan harga yang disepakati, tapi saya lupa detilnya,” terang Niko Priyambada, Minggu(3/5).

Pembangunan 25 kincir masing-masing berdiameter 15 x 20 meter dengan ketinggian antara 80 hingga 180 meter itu diprediksi memakan waktu selama setahun. Ditarget, listrik berkapasitas 50 juta watt itu beroperasi pada 2017.

Distribusi listrik ke kalangan industri maupun rumah tangga akan dilakukan oleh PLN. Niko menambahkan, pada saat kedatangan presiden, lembaganya juga akan membicarakan sejumlah hal penting terkait investasi listrik untuk mendukung program listrik nasional 37.000 MW.

Rencananya selain di Bantul, UPC juga akan membangun PLTB di Kabupaten Sidrab, Sulawesi Selatan.

Terpisah, Kepala Desa Srigading, Sanden Wahyu Widodo mengatakan, 25 kincir angin sebagai penggerak listrik akan membentang dari Kec. Srandakan hingga Kec. Sanden.

Pembangunan tiang kincir akan mengenai lahan pertanian warga, namun diklaim tidak memakan banyak tempat. Karena aktivitas pertanian di bawah jaringan kincir masih dapat berlangsung.

Saat ini, pihaknya tengah menyiapkan kedatangan presiden untuk meninjau proyek tersebut. “Presiden sudah dipastikan akan datang, saat ini kami sedang persiapan,” imbuh dia.

via harianjogja