Unit Pelaksana Teknis Malioboro memastikan kawasan tersebut tetap terbuka sebagai ruang untuk memamerkan berbagai karya seni termasuk seni instalasi atau patung.
“Dalam beberapa hari terakhir, memang ada beberapa karya instalasi yang ditarik seperti patung gajah di sekitar Titik Nol Kilometer Yogyakarta. Namun, kami terbuka jika ada perupa yang ingin menempatkan karyanya di sepanjang Malioboro,” kata Kepala Unit Pelaksana Teknis (UPT) Malioboro Syarif Teguh, Jumat (26/10/2015).
Selain patung gajah, terdapat sejumlah karya lain yang ditarik seperti patung tupai di depan Gedung Agung, patung kuda dan patung dengan tema Gotong Royong di Teteg Sepur.
Namun demikian, masih ada sejumlah karya yang tetap dipasang seperti seni instalasi bertema “Gembok Cinta” untuk memberikan kesempatan lebih lama kepada wisatawan memberikan apresiasi terhadap karya itu.
Selama satu tahun terakhir, terdapat belasan karya patung dan instalasi yang menghiasi sepanjang Jalan Malioboro hingga Titik Nol Kilometer. Sebanyak 17 karya dari 12 seniman tersebut dipasang dalam rangka “Jogja Sclupture Exibition 2014”.
“Silahkan saja menghubungi kami jika ada perupa yang ingin menempatkan karyanya. Bagaimanapun juga, Malioboro adalah ruang publik dan instalasi akan semakin memperindah kawasan tujuan wisata ini,” katanya.
Penarikan sejumlah karya seni instalasi tersebut juga tidak terlepas dari padatnya acara yang akan digelar di kawasan Malioboro pada akhir Oktober di antaranya Apresiasi Film Indonesia hingga sejumlah pawai atau karnaval.
“Tujuannya, supaya ruang yang ada lebih maksimal, apalagi pemasangan batu andesit di Titik Nol Kilometer sudah akan bergeser ke sisi utara. Harapannya, dengan ruang yang lebih luas, maka wisatawan tetap nyaman,” katanya.
Selain membuka kesempatan kepada seniman untuk menampilkan karyanya di Malioboro, UPT Malioboro juga berencana membuat ‘photo booth’ dengan tema-tema ikonik Yogyakarta di Malioboro atau di sekitar Titik Nol Kilometer. “Wisatawan bisa memanfaatkan titik-titik tersebut untuk berfoto,” katanya.
UPT Malioboro juga akan segera menempatkan toilet “portable” di sisi utara dan selatan Jalan Malioboro pada akhir Oktober. “Toilet ini bisa dipindah-pindah sesuai kebutuhan. Pengadaannya menggunakan dana keistimewaan,” katanya.
Sumber > HarianJogja | foto Herri Suryatmoko
Baca Juga
Antara Aku dan Yogyakarta: Mulai dari Kisah Cinta Hingga Cara Hidup yang Manusiawi
7 Wisata Tersembunyi di Yogyakarta yang Layak Dijadikan Tujuan Liburanmu Berikutnya
8 Kuliner Ekstrem yang Sayang Dilewatkan Saat Kamu Bertandang ke Yogyakarta