Hujan yang mengguyur Yogyakarta dan sekitarnya sejak Rabu (11/12/2013) hingga Kamis (12/12/2013) dinihari berdampak pada aktivitas gunung Merapi. Gunung berapi paling aktif di dunia itu kembali menyemburkan abu vulkanik.
Serba-serbi
Semburan ini diduga terjadi karena letusan freatik, sama seperti yang terjadi pada November lalu. Dalam aku twitternya di @BPPTKG, Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) menunjukkan gambar aktivitas puncak Merapi.
Dari gambar yang diunggah sekitar pukul 08.30, terlihat ada semburan di puncak Merapi.
Termurah
“Jam 08.10 WIB terjadi hembusan terpantau dari Pos Jrakah #Merapi saat ini asap tebal berwarna coklat visual sektor lain tertutup kabut,” demikian yang ditulis dalam akun resmi (BPPTKG).
Ketinggian Hembusan Merapi 500 Meter
Merapi kembali menyeburkan abu vulkanik, Kamis (12/12/2013) pagi ini sekitar pukul 08.10. Namun hembusan ini tak sebesar seperti yang terjadi November lalu.
Dalam aku twitter resmi milik Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) di @BPPTKG, hembusan terpantau dari pos Jrakah.
Ketinggian hembusan sekitar 500 meter yang membumbung ke langit. Hembusan angin menggiring semburan itu menuju ke arah timur.
“Hembusan #Merapi terpantau dari Jrakah tinggi 500 m, waspadai sektor timur #Merapi hujan abu, arah angin saat ini ke timur,” tulis BPPTKG dalam akun twitternya.
Hujan Abu Tipis di Sidorejo dan Deles
Tiupan angin yang mengarah ke timur membuat material Merapi yang membumbung tinggi 500 meter ke atas ikut tersapu. Akibatnya, terjadi hujan abu tipis di wilayah Sidorejo dan Deles.
Hal ini disampaikan oleh Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) lewat akun twitternya di @BPPTKG.
“Terjadi hujan abu tipis si wilayah #Sidorejo #Deles,” kata BPPTKG dalam kicauannya di jejaring sosial terpopuler itu, Kamis (12/12/2013) pagi.
BPPTKG pun mengingatkan masyarakat untuk mewaspadai sektor timur. Sebab diprediksi hujan abu akan mengguyur wilayah itu sesuai dengan arah hembusan angin saat ini.
“Waspadai sektor timur #Merapi potensi hujan abu, Gunakan masker dan kacamata,” lanjut BPPTKG dalam kicaunnya tadi.
Aktivitas Kegempaan Merapi Kembali Normal
Setelah terjadi semburan abu vulkanik sekitar pukul 08.10, aktivitas gunung Merapi saat ini dilaporkan mulai berjalan normal.
Tak ada aktivitas kegempaan yang mencolok di salah satu gunung berapi teraktif di dunia itu.
“Aktivitas kegempaan #Merapi saat ini kembali normal pasca hembusan 08.10 pagi ini,” tulis Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) lewat akun twitternya di @BPPTKG, Kamis (12/12/2013) pagi.
Semburan yang terjadi setelah Yogyakarta dan sekitarnya diguyur hujan sejak Rabu (11/12/2013) hingga Kamis (12/12/2013) dinihari sempat menimbulkan hujan abu.
Hujan abu tipis terjadi di wilayah Sidorejo dan Deles. Namun hujan abu yang terjadi tak merata. Menurut BPPTKG, hujan abu tak terlihat di Kaliworo. Pantauan CCTV menunjukkan tak ada aktivitas mencolok di wilayah itu.
“Dari cctv Kaliworo #Merapi terpantau aktivitas berjalan normal, saat ini belum terjadi hujan abu,” tulis BPPTKG lagi, diakun twitternya.
via tribunnews.com
Casciscus