Anjloknya harga jual salak di tingkat petani bukan jadi masalah bagi Kusharjanti Purisada, warga Bangunkerto, Turi, Sleman. Sudah beberapa waktu belakangan ia mengolah salak menjadi bakpia sehingga buah khas Sleman ini tetap menjadi berkah baginya, mahal ataupun murah.
Berada di tengah rimbunan kebun salak, sebuah rumah mungil nan nyaman menguarkan aroma harum kue yang sedang dipanggang. Rumah itulah yang menjadi saksi Puri, demikian Kusharjani karib disapa, mengembangkan produk olahan salaknya mulai dari dodol hingga bakpia salak yang kini menjadi andalan.
Baca Juga : Inilah Kota Dengan Harga Rumah Termurah
Dapur yang terletak di belakang rumahnya menjadi ruangan tempat ratusan bapia setiap harinya diproduksi. Salak yang diolah menjadi selai diselimuti dengan kulit bakpia, dibentuk kemudian dipanggang. Semuanya dikerjakan sendiri oleh Puri dengan bantuan keluarga dan 1 pekerja yang merupakan tetangganya.
Lahirnya panganan yang benar-benar bercita rasa Jogja ini bukannya tanpa cerita.
Wisata Jogja : Tempat-tempat Menarik Sebagai Bukti Sudah Mengunjungi Jogja
Selengkapnya baca >> HarianJogja | foto pesansaja.com
