Berangkat dari persoalan penanganan pengelolaan sampah masih menjadi tantangan di Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), tim mahasiswa UGM membuat sebuah inovasi untuk mengurangi sampah plastik, oli bekas, dan sampah sekam padi dengan membuat batako dengan ketiga bahan tersebut.
Tim mahasiswa yang tergabung dalam Program Kreativitas Mahasiswa Kewirausahaan (PKMK) ini terdiri dari Mohammad Ridwan, prodi Teknik Sipil dan Lingkungan, Yohanes Mario Putra Bagus dari prodi Teknik Fisika, Shafa Zahra Aulia dari prodi Kimia FMIPA, Ratri Dwiyanti dari prodi Akuntansi FEB dan Rakha Faiq Muyassar dari prodi Teknik Industri, Fakultas Teknik.
Yohanes Mario Putra Bagus atau akrab disapa Mario, mengatakan bahwa inovasi batako yang dikembangkan oleh timnya berangkat dari permasalahan sampah plastik yang sulit diatasi oleh masyarakat, apalagi sampah tersebut sulit terurai di alam. “Negara kita merupakan penyumbang sampah plastik terbesar kedua di dunia, sampah ini sulit terurai sehingga perlu penanganan,” kata Mario, dalam keterangan persnya, Rabu (10/7/2024).
Shafa Zahra Aulia menambahkan abu sekam padi mengandung lebih dari 90 persen silika selain mampu meningkatkan ketahanan batako agar tidak mudah retak, abu sekam ini mampu menyerap logam berat dari oli bekas. “Senyawa silika ini mampu menyerap logam berat dari oli agar tetap aman,” ujarnya.Tidak hanya itu, Rakha Faiq Muyassar menyebutkan batako yang mereka buat ini mampu meminimalisir dampak dari gempa bumi. “Desainnya dibentuk dengan gaya lateral untuk meminimalisir gempa dan menahan retakan dan patahan,” katanya.
Selengkapnya baca IDNTimes