JOGJA — Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DIY telah memperpanjang status siaga darurat bencana hidrometeorologi untuk yang keempat kalinya hingga 8 April 2025. Keputusan ini diambil setelah terjadi peningkatan debit air di beberapa sungai utama serta luapan air di berbagai wilayah DIY dalam beberapa hari terakhir.
Kepala Pelaksana BPBD DIY, Noviar Rahmad, menyatakan pada Jumat (7/3/2025) bahwa perpanjangan status siaga darurat ini merupakan langkah antisipatif untuk menghadapi potensi bencana dalam sebulan ke depan.
“Menurut prediksi dari BMKG, curah hujan tinggi diperkirakan akan terus berlanjut hingga Mei 2025. Perpanjangan status siaga darurat ini diambil sebagai langkah preventif untuk memastikan kesiapsiagaan seluruh elemen masyarakat,” ungkap Noviar.
Dalam 48 jam terakhir, beberapa sungai di Yogyakarta dilaporkan mengalami luapan, termasuk Kali Belik di kawasan Gondomanan yang menyebabkan genangan di permukiman warga pada Kamis (6/3/2025) malam. Fenomena serupa juga terjadi di Sedayu, Bantul pada Jumat pagi, yang menarik perhatian publik melalui media sosial.
Meskipun situasi belum mencapai level darurat seperti yang terjadi di Jakarta dan Bekasi, BPBD DIY mencatat adanya peningkatan signifikan dalam volume air di Sungai Code, Gajahwong, dan Progo.
Wisata Jogja : Tempat-tempat Menarik Sebagai Bukti Sudah Mengunjungi Jogja
“Kawasan selatan, khususnya di sekitar Sungai Progo, perlu menjadi perhatian khusus bagi masyarakat,” tambahnya.
Ke mana saja? : Panduan 2-3 Hari Berkunjung dan Menjelajahi Yogyakarta
Mengenai genangan yang sering muncul di beberapa lokasi seperti Jalan Laksda Adisucipto, Gejayan, UNY, dan Ringroad Utara, Noviar menekankan bahwa genangan tersebut bersifat sementara dan biasanya akan surut dalam beberapa jam setelah hujan berhenti.
“Upaya pencegahan genangan terus dilakukan melalui pemeliharaan sistem drainase dan antisipasi di titik-titik rawan. Namun, saat hujan dengan intensitas sangat tinggi terjadi dalam waktu singkat, genangan sulit untuk dihindari sepenuhnya,” jelasnya.
Selengkapnya di jogjainfo