Jogja – Hampir satu bulan ini agen gas di Kabupaten Bantul mengeluhkan adanya tabung gas 3 kg yang tidak memenuhi Standar Nasional Indonesia (SNI). Selain tabungnya yang terlalu tipis, catnya juga mudah terkelupas.
Salah satunya dirasakan oleh Agen Bantul Jaya yang berlokasi di Jalan Jenderal Soedirman Bantul. Nurjayati (60), pemilik agen mengatakan, pihaknya menjadi kerepotan karena adanya tabung gas yang tak sesuai SNI tersebut.
Untuk pengisian yang dilakukan setiap Senin dan Kamis di Stasiun Pengisian Bahan Bakar Elpiji (SPBE) Piyungan, rata-rata terdapat 18 tabung gas yang tidak diterima. Padahal, Nurjayati hanya menerima tabung gas dari para pengecer.
“Kami jadi harus teliti memeriksa, apa tabungnya terlalu tipis atau catnya mudah terkelupas atau tidak. Kalau tabungnya tidak diterima susah. Padahal kita untungnya cuma Rp 800 per tabung, tapi repot kaya gini,” katanya kesal, Selasa (1/4/2014).
Ia berharap agar Pertamina bertindak tegas atas kejadian beredarnya tabung gas 3 kg yang tak sesuai SNI ini. Menurutnya, Pertamina harus mencari tahu tabung gas itu diproduksi di pabrik mana.
“Jangan tiba-tiba ada tabung yang dilarang. Pertamina juga harus bertindak,” tegasnya.
via tribunnews
Baca Juga
Antara Aku dan Yogyakarta: Mulai dari Kisah Cinta Hingga Cara Hidup yang Manusiawi
7 Wisata Tersembunyi di Yogyakarta yang Layak Dijadikan Tujuan Liburanmu Berikutnya
8 Kuliner Ekstrem yang Sayang Dilewatkan Saat Kamu Bertandang ke Yogyakarta