Yogyakarta — Gubernur DIY Sri Sultan HB X berharap kasus nuthuk atau menetapkan tarif kepada wisatawan di luar batas kewajaran tidak terulang karena akan memperburuk citra wisata dan merugikan pelaku pariwisata di DIY.
“Mestinya enggak seperti itu [nuthuk], jangan terulang,” kata Sultan seusai rapat paripurna di DPRD DIY, Rabu (2/5/2021).
Menurut Sultan daftar, harga makanan maupun tarif parkir di kawasan Malioboro atau tempat wisata lainnya harus jelas diperlihatkan kepada wisatawan. Pemerintah kabupaten dan kota juga diminta mengawasi aturan mencantumkan daftar harga tersebut agar wisatawan mendapat kejelasan.

Baca juga
8 Kuliner Ekstrem yang Sayang Dilewatkan Saat Kamu Bertandang ke Yogyakarta
Antara Aku dan Yogyakarta: Mulai dari Kisah Cinta Hingga Cara Hidup yang Manusiawi
9 Coffee Shop di Jogja yang Asyik Buat Nongkrong Sambil Garap Tugas
“Mestinya semua orang mau beli, atau dodolan [jualan] apa, regane pira itu fair [harganya berapa itu transparan], kalau enggak, di mana pun masalah,” ucap Sultan.
“Engko [nanti] retribusi engga jelas, harga engga jelas, pekerjaan seperti itu paling mudah dikorupsi itu masalahnya. Jangan sampai lah.”
Selengkapnya baca HarianJogja
