UAJY
Berita Jogja Event Jogja

Inilah Asal Usul Tapa Bisu Mubeng Beteng Kraton Jogja tiap Malam 1 Suro

Satu 1 Suro atau malam 1 Suro dinilai memiliki makna mistis lebih dalam dibandingkan dengan hari-hari biasa.

Di Yogyakarta, ada  tradisi tapa bisu mubeng beteng Kraton Yogyakarta pada malam 1 Suro. Tapa bisu adalah tradisi yang dilakukan oleh Abdi Dalem Kraton Yogyakarta yang digelar setiap malam 1 Suro sesuai penanggalan kalender Jawa. Tapa bisu dilakukan dengan berjalan kaki mengelilingi benteng Kraton Yogyakarta di malam hari tanpa berbicara. Tradisi Mubeng Beteng dengan Tapa Bisu diprakarsai oleh Sultan Agung, Raja Mataram Islam pertama.

Semar

Dulunya, ritual ini dilakukan oleh para prajurit Keraton. Tidak sekedar tradisi, tapi kegiatan tersebut juga dalam rangka mengamankan lingkungan Kraton. Lantaran saat itu belum ada benteng yang mengitarinya

“Mereka berjaga sambil berdoa mohon kedamaian dan keselamatan untuk pemimpin,” kata Wijoyo.

Sebagai tradisi, Mubeng Beteng tidak mengalami perubahan sedikitpun sejak pertama kali dilakukan. Semuanya masih sama, di mana ritual tersebut memutar mulai dari sisi kiri atau barat Kraton. Arah ini sesuai falsafah Jawa. Menurut Wijoyo, tujuan Mubeng Beteng adalah ngiwake atau membuang hal-hal buruk.

Selengkapnya baca TribunJogja | foto @kratonjogja (ig)

Lihat postingan ini di Instagram

Sahabat, Lampah Budaya Mubeng Beteng untuk memeringati tahun baru Jawa, 1 Sura Tahun Wawu 1953 akan digelar Sabtu (31/8) malam. Acara dimulai pukul 20.00 WIB dengan pembacaan macapat di Bangsal Pancaniti Kraton Jogja. Tapa bisu yang diprakarsai oleh para Abdi Dalem akan dimulai dari Kamandungan Lor (Keben) pada tengah malam pukul 23.00 WIB Sahabat dapat menyimak secara langsung melalui Periscope dan Live Twitter @kratonjogja di waktu yang sama. Kegiatan ini dapat dikuti oleh masyarakat umum dengan tertib serta berpakaian rapi .. Dear friends, Lampah Budaya Mubeng Beteng or silent walk around the palace’s fortress to commemorate the Javanese New Year, 1 Sura Year Wawu 1953 will be held on Tuesday evening (31/8). The event will start at 8 pm by recital of macapat at Bangsal Pancaniti Kraton Jogja. The silent walk that is pioneered by the Palace Courtiers – Abdi Dalem will begin from Kamandungan Lor (Keben) at midnight at 11 pm. We will be live streaming and live tweeting through Periscope @kratonjogja. The event is open for public with appropriate attire and please be respectful . Kami informasikan pula berkaitan dengan adanya kunjungan internal, wisata #kratonjogja akan ditutup selama satu hari pada Rabu (28/8). Wisata #kratonjogja akan dibuka kembali seperti biasa pada Kamis (29/8) mulai pk. 08.30-13.30 __________ Photo: Tepas Tandha Yekti

Sebuah kiriman dibagikan oleh Kraton Jogja (@kratonjogja) pada

PMB UAJY

Baca juga
8 Kuliner Ekstrem yang Sayang Dilewatkan Saat Kamu Bertandang ke Yogyakarta
Antara Aku dan Yogyakarta: Mulai dari Kisah Cinta Hingga Cara Hidup yang Manusiawi
9 Coffee Shop di Jogja yang Asyik Buat Nongkrong Sambil Garap Tugas

CLOSE
CLOSE