Ring Road Utara dipilih sebagai penghubung Tol Jogja-Solo dengan Tol Jogja-Bawen untuk menghindari penggunaan lahan pertanian dan permukiman penduduk dalam dua proyek tersebut.
Kepala Bidang Sarana Prasarana Bappeda DIY Aris Prasena mengatakan pembangunan jalan tol di atas Ring Road selain mempertimbangkan Rancangan Tata Ruang dan Tata Wilayah (RTRW) juga untuk meminimalisasi banyaknya lahan pertanian digunakan jalan tol. Hal itu terjadi karena lahan pertanian di DIY sangat terbatas. “Pilihan tersebut juga untuk meminimalisasi pemukiman penduduk terbelah. Kalau bicara at grade permukiman warga bisa terbelah,” katanya, Selasa (13/8).
Yang tidak kalah penting, katanya, pilihan tersebut juga agar keberadaan tol tersebut diharapkan bisa berdampak secara ekonomi bagi masyarakat. “Soal teknisnya yang punya kompensasi teknis. Tentunya ada banyak ketentuan teknis yang harus dipenuhi. Yang jelas arahan dari Gubernur seperti itu,” katanya.
http://www.jogja.co/sultan-akan-ada-tol-layang-di-atas-ring-road/
Wisata Jogja : Tempat-tempat Menarik Sebagai Bukti Sudah Mengunjungi Jogja
Diakuinya, keberadaan Jogja Outer Ring Road (JORR) juga untuk mendukung keberadaan jalan tol. Tidak hanya JORR, jalur kereta api yang dikembangkan juga bagian dari sistem transportasi yang disediakan. Baik Tol, JORR maupun JORR posisinya saling mendukung. “JORR sebenarnya sudah mulai dilakukan mesti tidak menyeluruh. Seperti adanya peningkatan kapasitas jalan di jalur Sentolo ke Muntilan. Atau peningkatan status jalan Prambanan hingga Tempel sebagai jalan nasional,” katanya.
Ke mana saja? : Panduan 2-3 Hari Berkunjung dan Menjelajahi Yogyakarta
Selengkapnya baca HarianJogja | foto ilustrasi