Harga tanah di Yogyakarta dan wilayah sekitarnya terus meningkat tajam, bahkan mencapai angka fantastis dari kisaran Rp1,5 juta per meter, hingga mencapai Rp25 juta per meter.
“Pada wilayah pusat kota seperti Malioboro, harga tanah yang ditawarkan sudah mencapai lebih dari Rp25 juta per meter, dan pada wilayah yang lebih pinggir, seperti Kota Gede berkisar Rp1,5 juta per meter,” ujar Peneliti Pusat Studi Transportasi dan Logistik (Pustral) Universitas Gadjah Mada (UGM), Dwi Ardianta Kurniawan saat ditemui di Yogyakarta, Selasa.
Ia menyebutkan, kedua penyebab tingginya harga tanah di Yogyakarta adalah, pertama, Yogyakarta dan wilayah sekitarnya adalah kawasan yang cukup menarik untuk tempat tinggal. Kesan sebagai wilayah yang nyaman dengan usia harapan hidup yang tinggi, menjadikan kawasan Yogyakarta sebagai salah satu pilihan favorit untuk bertempat tinggal.
“Selain faktor kenyamanan, faktor fasilitas hidup, terutama pendidikan, dapat menjadi motivasi lain. Faktor kenangan masa lalu juga dapat menjadi pemicu, ketika banyak dari mereka yang pernah bersekolah di Yogya akhirnya menginginkan anak-anaknya bersekolah juga di kota ini, sekaligus menghabiskan hari tua setelah pensiun nanti,” terang Dwi.
Kedua, katanya, sebagai akibat dari daya tarik yang tinggi sebagai tempat tinggal, kawasan ini akhirnya menarik juga secara bisnis. Pada kawasan yang nyaman dan rekreatif, bertumbuh industri kuliner besar yang muncul dan hilang silih berganti.
Selengkapnya baca > Antara
Baca Juga
Antara Aku dan Yogyakarta: Mulai dari Kisah Cinta Hingga Cara Hidup yang Manusiawi
7 Wisata Tersembunyi di Yogyakarta yang Layak Dijadikan Tujuan Liburanmu Berikutnya
8 Kuliner Ekstrem yang Sayang Dilewatkan Saat Kamu Bertandang ke Yogyakarta