Inilah Tren Baru Pariwisata di Jogja: Eco-Tourism


Agen-agen perjalanan wisata di Jogja mulai banyak yang memasukkan objek wisata penyangga. Ke depan wisata penyangga yang sebagian besar merupakan eco tourism akan menjadi tren baru bagi pariwisata DIY.

“Kecenderungan turis saat ini mencari eco tourism. Bahkan, banyak travel agen yang mulai menyajikan paket wisata yang mengarah ke situ [eco tourism],” ujar Ketua Asosiasi Tour dan Travel Agent Indonesia (Asita) DIY, Udhi Sudiyanto kepada Harianjogja.com, Senin (31/7/2017).

Udhi mengakui jika highlight pariwisata DIY masih bergantung pada Candi Borobudur, Candi Prambanan dan Kraton Jogja. Ketiga destinasi ini menjadi daya tarik utama dan selalu dihadirkan dalam setiap paket wisata yang ditawarkan para travel agen.

Kendati demikian, dalam beberapa tahun terakhir, paket-paket wisata tersebut sudah dilengkapi dengan objek-objek wisata lain. Objek wisata penyangga, kata Udhi, menjadi pelengkap dan pilihan lain bagi wisatawan yang akan berlibur ke Jogja.

“Sudah semakin banyak agen-agen perjalanan wisata yang memasukkan objek-objek wisata penyangga. Bahkan, saya sudah melihat objek-objek tersebut masuk dalam paket-paket wisata yang mereka tawarkan saat menggelar pameran di luar negeri,” papar Udhi.

Tren wisata alam atau eco tourism tengah menjadi primadona baru di industri pariwisata. Sebut saja objek wisata alam di Nglanggeran di Gunungkidul, wisata alam di Kulonprogo dan hutan pinus di Bantul.

Selengkapnya baca > HarianJogja