Pada musim pancaroba tahun ini, warga Sleman diimbau untuk lebih waspada terhadap bencana alam yang kemungkinan akan terjadi. Selain banjir, bencanaputing beliung dianggap yang paling harus diwaspadai.
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sleman Julisetiono Dwi Wasito membenarkan bahwa puting beliung menjadi ancaman utama bagi sejumlah warga Sleman. Menurutnya, dari pengalaman sebelumnya, ada lima kecamatan yang berpotensi terjadinya angin kencang.
“Titik kerawanan puting beliung memang di Kecamatan Kalasan, Depok, Mlati, Seyegan, dan Sleman. Tapi kecamatan lain bukan berarti tidak perlu waspada. Semua warga Sleman wajib waspada terhadap setiap bencana yang mungkin terjadi,” ujarnya kepada Tribun Jogja, Jumat (8/11/2013).
Juli menerangkan, sejak awal pancaroba tahun ini, sudah ada beberapa daerah yang terkena imbasnya. Bahkan titiknya tidak melulu pada daerah yang berpotensi saja, tapi juga di daerah lain.
“Menurut pengalaman, di beberapa titik sudah ada yang terkena angin kencang. Bahkan di Pakem menimpa empat rumah yang tertimpa pohon yang ambruk. Selain daerah itu, Cangkringan dan Minggir juga terkena,” jelasnya.
Untuk itu Juli meminta warga yang merasa memiliki atau mengetahui ada pohon rimbun yang membahayakan, agar segera dipangkas. Selain itu, yang rindang, ia juga mengimbau pohon yang dianggap rapuh atau mudah roboh untuk dipotong, karena berisiko tinggi untuk menimpa.
“Selain itu, mereka yang punya rumah yang menggunakan seng atau asbes, hendaknya diperkuat. Masalahnya, jika terkena angin kencang, asbes bisa terbawa angin dan sangat membahayakan,” paparnya.
Lebih lanjut ia mengingkatkan kepada warga agar tak segan melaporkan jika melihat ada baliho atau alat peraga kampanye yang dianggap berbahaya jika terkena angin kencang. Hal itu sebagai antisipasi terjadinya bencana yang tidak diinginkan.
Untuk mengantisipasi segala bentuk bencana, BPBD Sleman telah membentuk forum penanggulangan bencana di setiap kecamatan. Sedangkan di tiap desa ada unit operasionalnya untuk menanggulangi bencana.
“Kami sudah siapkan 30 anggota SAR yang siaga 24 jam. Selain itu, kami juga telah berikan bantuan berupa chainsaw atau gergaji mesin di setiap kecamatan,” terangnya.
Selain puting beliung, di Kecamatan Prambanan juga berpotensi terjadi tanah longsor. Untuk itu ia juga meminta warga di daerah tersebut untuk selalu waspada, selain telah mensosialisasikan apa yang seharusnya diketahui warga.
via tribunnews.com
Baca Juga
Antara Aku dan Yogyakarta: Mulai dari Kisah Cinta Hingga Cara Hidup yang Manusiawi
7 Wisata Tersembunyi di Yogyakarta yang Layak Dijadikan Tujuan Liburanmu Berikutnya
8 Kuliner Ekstrem yang Sayang Dilewatkan Saat Kamu Bertandang ke Yogyakarta